Industri Film Indonesia Tak Lagi Jakartasentris  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 17 April 2017 14:57 WIB

Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) 56 Marcella Zalianty melakukan audiensi dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 4 April 2017. Kunjungan ini juga untuk membicarakan perkembangan perfilman nasional. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta – Perkembangan industri film Indonesia belakangan ini kian menggembirakan. Jumlah penonton pada 2016 meningkat sangat signifikan. Katalog Film Indonesia yang diluncurkan Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum lama ini menyebutkan bahwa, per Oktober 2016, sebanyak 103 judul film yang ditayangkan di bioskop menyedot 28,4 juta penonton, naik dibanding pada tahun sebelumnya (2015), 15,4 juta.

Selain jumlah penonton, bukti lain disebutkan bahwa perkembangan industri film tak lagi Jakartasentris. Contoh, Siti, film independen karya Eddie Cahyono yang terpilih sebagai film terbaik Festival Film Indonesia dan Apresiasi Film Indonesia 2015.

Selain itu, film-film Yosep Anggi Noen, pembuat film asal Yogyakarta, menjadi langganan festival film internasional. Bahkan filmnya, yang bertajuk Istirahatlah Kata-kata, akhirnya ditayangkan di bioskop.

Makassar dalam beberapa tahun terakhir juga memproduksi film cerita panjang lokal yang laris di bioskop dengan meraup 521.028 penonton. Dan makin banyak film daerah lain yang mulai bermunculan, seperti Batam, Belitung, Pontianak, dan Kutai, yang beredar di bioskop.

Menanggapi hal ini, penulis skenario Irfan Ramli mengatakan daerah yang mengangkat cerita lokal belum banyak. Hal tersebut terjadi karena pangsa pasar yang belum stabil. Menurut dia, fenomena yang menarik memang terjadi di Makassar dengan film Uang Panai. Film ini hanya diputar di Makassar dengan jumlah layar yang tidak banyak, tapi bisa meraup jumlah penonton yang banyak.

Menurut lelaki penulis skenario film Cahaya dari Timur ini, rata-rata produksi film masih banyak terkonsentrasi ke masyarakat perkotaan Jakarta. Sebab, pasar film masih berpusat di perkotaan.

Kendati demikian, merupakan hal yang menarik bagi lelaki yang kerap disapa Ipang ini ketika seseorang diperhadapkan pada sebuah cerita, penonton tentu akan nyaman dengan film yang memiliki kedekatan. Misal, film berbahasa Jawa, penonton dengan keseharian berbahasa Jawa akan memiliki kedekatan terhadap film tersebut.

“Punya pasar atau tidak, pasti punya, dan film itu bisa dinikmati oleh orang yang memang memiliki kedekatan dengan penonton,” kata Ipang belum lama ini.

Namun yang menjadi kendala berikutnya, menurut Ipang, adalah keberadaan bioskop di daerah-daerah. “Misalnya, saya mau buat film di Jember, di sana tidak ada bioskop. Pasti mereka bisa menikmati filmnya, tapi mereka mau nonton di mana?,” katanya. *

BISNIS.COM



Berita terkait

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

1 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

5 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

7 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

7 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

13 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

15 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

16 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

19 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

21 hari lalu

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal

Baca Selengkapnya

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

22 hari lalu

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.

Baca Selengkapnya