Kisah Nurhasanah Penyulih Suara Doraemon

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 10 April 2017 11:42 WIB

Doraemon adalah sebuah robot kucing yang lahir pada 3 September 2112, dengan berat 129 Kg. Walaupun berbentuk kucing, namun doraemon sangat takut terhadap tikus, makanan kesukaan robot kucing ini adalah kue dorayaki. Beijing, Cina, 1 Juni 2015. ChinaFotoPress/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - "Hai, baling-baling bambu!" Suara serak khas Doraemon yang keluar langsung dari mulut Nurhasanah, 58 tahun, sontak membuat nostalgia masa kecil memenuhi pikiran.

Selama 24 tahun, dia mengisi suara robot kucing biru dari abad ke-22 yang punya segala macam benda ajaib itu. Awalnya banyak yang tidak menyangka pemilik suara serak khas Doraemon itu seorang perempuan paruh baya bercucu dua. "Memang banyak yang kaget, 'Lo, kirain laki-laki?'," kata Nurhasanah, lalu tergelak.


Dan Nurhasanah terlihat menikmati peran itu, dan menyukai karakter yang dia sulih suaranya.
Kediamannya berhias aneka pernak-pernik Doraemon. Di teras rumahnya, ada ubin batu bergambar Doraemon yang ditempel di dinding. Suami Nurhasanah membeli ubin itu di salah satu toko pinggir jalan daerah Senayan.


Gantungan Doraemon menghiasi bagian dalam mobilnya. Beberapa boneka serta bantal Doraemon pun ada di dalam rumahnya. "Kalau ngasih-ngasih kado, biasanya ya Doraemon," kata Nurhasanah.


Nurhasanah menuturkan bahwa kecintaan pada sandiwara radio membuat dia kemudian terjun ke dunia sulih suara. "Saya suka dengar sandiwara radio, jadi ingin main di sandiwara radio," kata Nurhasanah. Keinginannya tercapai. Nurhasanah akhirnya bekerja di bagian produksi sandiwara radio RRI selama 34 tahun sebelum pensiun pada 2016.

Sebelum menjadi penyulih suara Doraemon, Nurhasanah mengisi suara untuk telenovela.
Beberapa temannya di RRI mengisi suara untuk kartun Doraemon. Prabawati Sukarta yang menyulih suara Shizuka adalah rekan Nurhasanah, sementara pengisi suara Suneo saat itu adalah atasannya.

Ketika ada rekaman Doraemon, para kolega kerjanya biasa berkumpul sebelum pergi bersama-sama ke studio. "Saya pikir 'Ih enak kali ya ngumpul ngisi film anak-anak?'"


Tawaran menjadi penyulih suara Doraemon kemudian datang dari Prabawati ketika penyulih suara si robot kucing saat itu, Anita Riyadi, akan diganti. Saat itu Nurhasanah justru bertanya balik seperti apa suara Doraemon, karena ia belum pernah menonton kartun tersebut. "Prabawati bilang, 'Lo nonton dulu deh hari Minggu pagi. Lo pasti bisa'," kata Nurhasanah mengenang.


Nurhasanah resmi menjadi pengisi suara Doraemon sejak 1993. Setelah 13 tahun, Nurhasanah sempat vakum dari Doraemon, karena diganti dengan orang lain. "Mungkin karena mau cari variasi baru," kata Nurhasanah. Namun pergantian itu menuai banyak protes dari penonton setia yang terbiasa mendengarkan suara serak Nurhasanah.


"Ada mahasiswa-mahasiswa yang ke RRI, terus tahu saya ngisi Doraemon, mereka minta saya balik lagi karena suara yang sekarang berbeda," kata Nurhasanah. Selama kira-kira setahun vakum dari Doraemon, Nur mendapat tawaran baru untuk mengisi suara anak kecil dalam cerita anak-anak berbarengan dengan dua rekannya di RRI. Saat episode pertama keluar, rupanya klien tidak puas dengan suara anak kecil versinya.


Pendek kata, Nurhasanah batal mengisi suara anak-anak dalam cerita itu. Nurhasanah memilih berpikir positif, mungkin saja rezekinya memang bukan di tempat itu. Optimismenya terbukti. Tak berapa lama Nurhasanah mendapat tawaran untuk kembali mengisi suara Doraemon sekaligus mengikuti tur keliling Indonesia selama tiga bulan. "Saya sempat ragu mau balik lagi atau enggak, takutnya nanti begitu (diganti) lagi."


Keraguannya terkikis oleh dorongan anak, yang meyakinkan Nurhasanah kembali menyuarakan karakter ikonik yang sudah puluhan tahun ada di layar kaca. Beruntung pekerjaannya tergolong fleksibel sehingga bisa beriringan dengan kegiatannya di bidang sulih suara.


Selama tur keliling Doraemon, Nurhasanah pergi menemui penggemar kartun itu di berbagai kota tiap Jumat-Senin. "Dapat izin dari kantor, kalau pesawatnya sore ya pagi ke kantor dulu, baru berangkat ke bandara dari situ," kata Nurhasanah.


Pada masa awal menjadi penyulih suara Doraemon, ibu beranak tiga itu tak pernah lupa menonton kartun tersebut untuk mengetahui hasil kerjanya. Belakangan, Nurhasanah tak sempat lagi menontonnya. "Sibuk, kadang pas mau nonton ternyata tayangan sudah habis," kata Nurhasanah, yang hobi menjahit.


Doraemon tak hanya ditayangkan dalam bentuk serial televisi, tetapi juga film layar lebar. Nurhasanah juga mengisi suara Doraemon dalam film "Legenda Raja Matahari". Tingkat kesulitan mengisi suara untuk film menurut dia lebih tinggi ketimbang serial biasa. Pergerakan mulut karakter dengan suara penyulih suara harus persis dan sempurna. Sementara dalam tayangan serial televisi, sedikit ketidaksempurnaan bisa "dimaafkan". "Pokoknya yang penting cocok dan terdengar bagus."


Nama Doraemon sudah melekat pada sosok Nurhasanah. Teman-teman kantor pun memanggilnya "Dora" , "Emon" atau "Doraemon". "Sudah otomatis, saya jadi nengok."

Bahkan dua cucunya memanggil Nurhasanah "Mama Emon". Awalnya mereka memanggil neneknya dengan sebutan "Mama", tapi belakangan ada tambahan "Emon" ketika ada saudara yang mulai memanggil Nur "Eyang Emon".


Jika ada kunjungan mahasiswa ke RRI, kerap ada yang memberitahu mereka bahwa pengisi suara Doraemon bekerja di sana. Jumpa penggemar dadakan pun terjadi. Nurhasanah tak bosan-bosan melayani permintaan penggemar untuk berbicara ala Doraemon. Ia juga pernah dirubung penggemar yang ingin foto bersama di pameran "Doraemon 100 Secret Gadget Expo" beberapa waktu lalu. "Ada orang yang mengenali aku, eh jadinya lama dicegat sana-sini. Ya Allah, kayak artis saja hahaha...”


Ketika anak-anaknya masih belia, mereka kerap bercerita mengenai profesi ibunya kepada teman-teman mereka. Alhasil Nurhasanah juga mendapat permintaan khusus ketika ada teman anaknya yang berkunjung ke rumah. "Biasanya mereka minta 'Tante, ngomong dong tante'".


Kini Nurhasanah memfokuskan kegiatan pada keluarga dan Doraemon. Sesekali ia menerima undangan untuk tampil di televisi atau acara lain. "Saya sedang menikmati bersantai di rumah," kata Nurhasanah. Kemacetan Jakarta membuatnya enggan terlalu sering bepergian.


Lantas kalau Doraemon benar-benar ada, apa benda yang ingin dia ambil dari kantong ajaib?
"Pokoknya yang paling banyak gunanya," kata Nurhasanah bercanda. *

ANTARA

Berita terkait

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

7 Oktober 2022

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat

Baca Selengkapnya

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

7 Oktober 2022

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT

Baca Selengkapnya

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

15 Januari 2022

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKB Wisnu Wardhana mengatakan pemeran dalam video porno yang viral di media sosial bukanlah Nagita Slavina

Baca Selengkapnya

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

15 Januari 2022

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

Dugaan ini mencuat setelah polisi menangkap empat artis di awal 2022 karena narkoba,

Baca Selengkapnya

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

12 Januari 2022

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

Kuasa hukum Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Wa Ode Nur Zainab, membantah pernyataan hakim yang menyebut kliennya memakai sabu hanya untuk senang-senang

Baca Selengkapnya

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

9 Januari 2022

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

Penangkapan Naufal Samudra jadi pertanyaan karena polisi tidak menemukan barang bukti narkotika dan tes urine negatif.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

9 Januari 2022

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan tidak ada perlakuan khusus terhadap penyanyi Ashanty yang baru kembali dari Turki dan terpapar virus corona.

Baca Selengkapnya

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

4 Januari 2022

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

Cassandra Angelie mengaku sudah lima kali beroperasi dengan tarif sekali kencan sebesar Rp30 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

31 Desember 2021

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap seorang artis sinetron berinisial CA dalam kasus dugaan prostitusi.

Baca Selengkapnya

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

12 Desember 2021

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

Sosok artis peran berinisial BJ yang ditangkap polisi karena dugaan penyalahgunaan sabu diketahui adalah Bobby Joseph.

Baca Selengkapnya