Tak Hanya Mirip, Patung-patung Ini Juga Berambut Manusia
Editor
Dian Yuliastuti
Kamis, 19 Januari 2017 19:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Tiga patung manusia karya seniman asal Australia Sam Jinks dipamerkan di ruangan bercat putih galeri Sullivan+Strumpf Lock, Road Gillman Barracks, Singapura. Patung-patung itu begitu hidup dan amat mirip dengan manusia. Memang, ada yang ukurannya berbeda dengan manusia normal. Tapi ada juga yang sama persis dengan modelnya.
Karya Sam Jink dalam pameran bertajuk Immortality Project I ini pun rupanya juga menggunakan rambut asli. “Jinks menggunakan rambut asli, bukan rambut orang dewasa tetapi rambut anak-anak yang lebih lembut,” ujar Emma Becker, istri Jinks kepada Tempo dan beberapa media Asia-Eropa pada Selasa 10 Januari 2017. Rambut itu dibelinya di salon dengan harga yang cukup mahal.
Jinks memang dikenal sebagai pematung dan membuat patung realis figure manusia. Dia membuat patung itu dari silicon, fiberglass, resin. Dia mengecat patung-patung itu dengan sangat mirip. Karya ini bisa dilihat di Galeri Sullivan +Strumphf, di Gillman Barrack mulai 10 Januari-12 Februari 2017. Lihat saja pada karya itu kulit yang pucat seperti umumnya orang-orang berkulit putih. Begitu pun urat-urat, kuku, dan matanya.
Karya Jinks terdiri dari patung dua perempuan telanjang, berambut panjang dikuncir yang sedang berpelukan,lelaki memanggul seonggok daging, dan Medusa (perempuan berambut ular). Dua karyanya berukuran sedikit lebih kecil, sementara satu karyanya lebih besar dari ukuran manusia pada umumnya.
Pada karya dua perempuan dan laki-laki memanggul daging, Jinks menempelkan rambut tersebut di tempat-tempat umumnya rambut tumbuh seperti di kepala, wajah, dada, kemaluan, tangan atau jari kaki. “Semua ditempelkan satu per satu, dia memang bekerja dengan rapi dan memperhatikan detil karyanya,” ujar Becker.
Jinks membuat figur wajah Medusa dari wajah istrinya. Figurnya dibuat besar. Jinks membuat figur tokoh Mitologi Yunani ini karena Becker menyukai sosok ini.
Adapun pada karya pria memanggul daging, yang menyimbolkan satu pengorbanan untuk Tuhan, Jinks membeli daging sapi untuk dicontoh tekstur dan warnanya. Menurut Becker, selain mengamati obyek asli secara langsung, biasanya Jinks juga memperkuatnya dengan foto.
Karya-karya Jinks dipamerkan dan dikoleksi di banyak galeri dan museum di berbagai negara. Salah satu karya—berupa dua bayi yang bersujud dipamerkan di Art Stage Jakarta dan Art Stage Singapura.
DIAN YULIASTUTI (SINGAPURA)