TEMPO Interaktif, Jakarta:Paguyuban Warga Kota Yogya di Jakarta (Pawarta) akan menggelar Pertoenjoekan Hiboeran Orkes Sinten Remen Merdeka Secara Jenaka bersama Butet Kertaradjasa dan Djaduk Ferianto di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki pada 18-19 Agustus 2006. Kedua seniman Yogyakarta tersebut bersama Padepokan Seni Bagong Kussudiardja akan menggabungkan musik, nyanyian, teater, dan berbagai elemen pertunjukan lainnya dalam pementasan kali ini. Acara tersebut digelar guna memperingati 61 tahun Indonesia merdeka. Pertunjukan tersebut, kata Djaduk Ferianto, merupakan sentilan terhadap peringatan kemerdekaan saat ini yang terasa menjadi sebuah rutinitas seremonial. "Lewat guyonan dan canda, kami mencoba memberi cerminan dan gambaran seputar makna kemerdekaan," katanya lebih jauh. Merdeka Secara Jenaka berkisah tentang seorang bocah yang ingin menaikkan bendera untuk merayakan kemerdekaan. Sang bocah harus kecewa ketika dari pagi hingga malam hari semua orang yang dikenalnya tidak antusias menyambut ajakannya. Semua mengabaikannya dan sibuk dengan urusan masing-masing. Pertunjukan ini akan menggunakan lagu-lagu kelompok Sinten Remen sebagai perangkai alur kisah. Dewi Cakuntala, ketua panitia pertunjukan, yakin pementasann ini akan mengulang sukses pertunjukan duet Butet-Djaduk di Jakarta tahun lalu untuk memperingati meninggalnya Bagong Kussudiardja, ayah kedua seniman Yogya ini. "Duet Butet-Djaduk terbukti berhasil. Duet ini unik dan lucu. Sambil ketawa sekaligus terhibur menyaksikan mereka, ada pesan yang akan dibawa penonton pulang tentang kemerdekaan," katanya. NURHI