Ariel Tatum di Cibubur Junction, 19-9, 2012. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Nyris setahun belakangan, artis Ariel Tatum mengajar anak jalanan di bawah jembatan. Setiap Sabtu, dia dengan beberapa temannya mendatangi bawah jembatan untuk mengajar beberapa mata pelajaran di sekolah.
Dia mengaku senang melakukan berbagai kegiatan sosial kepada kaum yang membutuhkan. Ariel Tatum mengaku, sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, dia sudah terbiasa berbagi dengan sesama. "Aku diajarkan oleh orang tua, jangan selalu melihat ke atas, kita harus melihat ke bawah dan selalu bersyukur atas nikmat yang kita dapatkan," cerita Ariel Tatum kepada Tabloidbintang.com.
Ariel Tatum sadar bahwa menjalani profesi sebagai seorang selebritas membuatnya menerima banyak kemewahan. Ia mulai belajar menyisihkan sedikit penghasilannya untuk orang lain yang membutuhkan uluran tangannya. "Biasanya aku ngumpet kalau melakukan aksi sosial karena takut dibilang pencitraan karena apa yang aku lakukan selama ini bukan pencitraan," katanya.
Selain mengajar anak-anak di bawah jalan layang di Jakarta, Ariel Tatum sering melakukan donasi untuk orang-orang penderita kanker. Aksi ini membuat teman-teman Ariel Tatum mulai tergerak hati untuk mengikuti jejaknya. "Aku kasih tahu teman-teman bahwa berbagi kepada sesama itu penting, lho," ujarnya.
Saat bertemu dengan orang-orang yang kesusahan, justru Ariel Tatum mendapatkan sebuah pelajaran baru untuk menjadi orang yang lebih baik. "Mereka kurang beruntung, ada yang rumahnya kecil dan jadi gelandangan, mereka tidak sedih meratapi kesedihan. Mereka tegar, sementara aku malah sering mengeluh kalau ada hal-hal kecil, jadi aku banyak belajar dari mereka," tutur Ariel Tatum.
