Tak Ada Bunyi Baru

Reporter

Editor

Selasa, 8 Agustus 2006 20:12 WIB

TEMPO Interaktif, Solo:Di sebuah malam di awal Juni lalu, I Wayan Sadra (53) menekuri Siwalan, sebuah alat musik tradisional dan sebuah seruling Bali di Solo, Jawa Tengah. Bersama empat rekannya, mereka membuat formasi setengah lingkaran. Asep Saiful Haris dengan kecapi, Misbah memainkan sakuhaci, Doni dengan klarinet, dan Charlot yang kebagian flute. Mereka hendak menyelesaikan garapan terbaru yang hendak diusung ke Festival Seni Surabaya. Tiba-tiba Sadra jatuh terkulai. Sesaat dia memegangi dadanya sebelum dia tak ingat apapun. Teman-temannya melarikan ke rumah sakit. Belakangan diketahui kadar kolestor laki-laki ini melejit. "Saya tak kuat," kata Sadra seusai siuman. Garapan musik yang diberi judul Energi itu adalah konsep baru Sadra dalam bermain musik. Seniman asal Bali yang telah melanglang Jakarta dan kini menetap di Solo itu mendahulukan hitungan yang matematis ketimbang perasaan. Sadra berkeyakinan, musik itu sebenarnya bisa sangat matematis. Artinya, hitungan nada yang dimainkan bisa sesuatu yang pasti. Perasaan bisa dibentuk oleh kepastian nada yang dimainkan. Bukan sebaliknya, perasaan yang mencocokan nada atau irama untuk membuat koposisi seperti yang dilakoni pemusik, terutama tradisi. Saat mengutak-atik hitungan-hitungan nada itu lah emosinya berubah-ubah. Berbulan-bulan, Wong Sabrang, kelompok musik yang dibentuk Sadra mencoba konsep tersebut. Setiap kali keajegan yang dimainkan hendak diubah dengan keajegan lain, selalu memunculkan masalah. "Belum berhasil, karena hitungan ketukan yang kami mainkan sering kali masih terkecoh dengan perasaan sendiri. Logika itu ternyata dipengaruhi oleh perubahan ritmik," ujarnya. Kreatifitas anak petani yang lahir di Banjar Kaliungu Denpasar 1 Agustus 1953 tak diragukan lagi. Dia mendapat penghargaan bergengsi New Horizons Award dari International Society for Art, Sciences and Technology di Berkeley California pada tahun 1991. Dia adalah orang Asia pertama yang meraih penghargaan itu setelah setahun sebelumnya diundang dalam forum Composer to Composer di Colodaro, USA. Karyanya berjudul Daily dianggap milestone, menjadi tonggak sejarah dalam karya musik multimedia. Karya-karya monumental Sadra berderet-deret. Ketika, perupa Hajar Satoto menggelar pameran tunggalnya, Sadra merespon karya Hajar yang diantaranya berupa patung cawan tembaga. Dia membunyikan patung itu dengan kucuran beras, dandang (untuk menanak nasi) tembaga digesek dengan penggesek biola dan rebab, cawan besar dari besi yang dipukul, pipa-pipa patung bahtera ditiup beberapa musisi menimbulkan bunyi lenguhan, dan sebagainya. Sadra memberi judul karya itu Gatra Suara. Sampai kini Sadra masih terus bergerak karena dia tidak ingin hidup dalam satu tempat. Dia meyakini, menjadi seniman itu harus serba bisa meski tak mesti ahli. Sadra sadar, tak ada bunyi baru yang dihasilkan dalam pencariannya selama setengah abad. "Yang ada sesungguhnya hanyalah kesan baru karena pengolahan estetika. Jadi kalau ada musisi yang mengaku menemukan sesuatu yang baru sesungguhnya dia adalah maling yang tak mau mengaku," ujarnya. imron rosyid

Berita terkait

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

4 menit lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Berperan Sebagai Anggota Boy Band, Nicholas Galitzine Terinpirasi BTS hingga Backstreet Boys

8 menit lalu

Berperan Sebagai Anggota Boy Band, Nicholas Galitzine Terinpirasi BTS hingga Backstreet Boys

Bagi Nicholas Galitzine tantangan dalam film The Idea of You adalah saat harus tampil di atas panggung

Baca Selengkapnya

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

11 menit lalu

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

Sebelumnya penerima beasiswa LPDP baru bisa membawa keluarga pada tahun ke dua.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

12 menit lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Kasus di Bea Cukai: setelah Denda Sepatu Adidas, kini Tas Hermes Dirobek

13 menit lalu

Kasus di Bea Cukai: setelah Denda Sepatu Adidas, kini Tas Hermes Dirobek

Tak terima harus membayar bea masuk sebesar itu, pasangan WNI secara dramatis memilih merobek tas Hermes itu di depan petugas Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

15 menit lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

21 menit lalu

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

Sidang pemeriksaan pendahuluan gugatan PDIP terkait dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU telah gelar pukul 10.00 WIB, Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Timnas Indonesia U-23 Vs Irak, Tanggapan STY hingga Peluang Olimpiade

21 menit lalu

Serba-serbi Timnas Indonesia U-23 Vs Irak, Tanggapan STY hingga Peluang Olimpiade

Timnas Indonesia U-23 kalah dari Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

24 menit lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

24 menit lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya