TEMPO.CO, Jakarta - Ario Kiswinar Teguh sebelumnya tak menyangka upayanya untuk mendapat pengakuan dari ayah kandungnya, motivator Mario Teguh, harus melalui proses yang panjang dan berat.
"Siapa yang mau dan pernah kepikiran begitu. Apalagi sampai segini panjangnya untuk mendapatkan pengakuan dari ayah sendiri. Betapa beratnya. Ini simalakama banget," kata Kiswinar setelah mengunjungi studio Kompas TV, Jakarta, Senin 3 Oktober 2016.
Ario Kiswinar Teguh mengatakan, di satu sisi dia ingin mendapatkan pengakuan dari sang ayah, Mario Teguh, namun di sisi lain sang ibu, Aryani Soenarto, yang akhirnya terkena dampak buruknya.
"Itu Papa yang saya minta pengakuannya. Tapi di satu sisi Papa menjelekkan Mama seperti itu. Simalakama. Ini enggak ada istilah membela yang mana. Ini demi Mama dan Papa," tutur Kiswinar.
Pengacara Kiswinar, Ferry Amahorseya, mengatakan kliennya tetap akan mengupayakan tes genetika Deoxyribonucleic acid atau DNA meskipun Mario Teguh berkukuh tidak mengakui kliennya sebagai anak.
"Kalaupun sampai terjadi perkara, di tes DNA, ternyata DNA-nya sama dengan Mario Teguh, berarti dia ayahnya. Kalau dia enggak mau mengakui, masak kita paksa-paksa. Secara yuridis dan sosiologis dia sudah membuktikan kepada masyarakat bahwa ini anaknya," ucap Ferry.