TEMPO.CO, Jakarta - Perseteruan Mario Teguh, 60 tahun, dan Ario Kiswinar, 30 tahun, memasuki babak baru. Kiswinar membongkar fakta bahwa ia anak pertama sang motivator yang tak diakui, Mario membalas dengan mengelak, Kiswinar bukanlah anak kandungnya.
Dalam program Sapa Indonesia Kompas TV, Mario menantang pria bertubuh kurus itu untuk tes DNA. Kendati, akta kelahiran Kiswinar, di mana tertera nama asli Mario, Sis Maryono Teguh, sebagai ayah kandung, sudah bukti hukum yang kuat.
Baca juga:
Mario Teguh Dituding Lempar Setrika, Ini Respons Aryani
Aryani Mau Buka-bukaan Mister X, Reaksi Mario Teguh Ditunggu
“Jangan seperti anak-anak. Kiswinar, saya, Mario Teguh, mengundang Anda untuk melakukan tes DNA yang selama seperempat abad ini saya minta selalu ditolak,” ujar Mario sambil menatap serius ke layar kamera.
Kepada Bintang, Kiswinar menyatakan siap menempuh tes DNA. Ia menemui keluarga besarnya, termasuk adik-adik Mario yang mendukungnya, untuk membahas langkah-langkah selanjutnya yang harus ia ambil untuk solusi konflik ini. Lantas dari sisi hukum, apa yang harus dilakukan Mario dan Kiswinar untuk menyelesaikan konflik?
Praktisi hukum Lelyana Santosa, S.H., menjelaskan, Kiswinar berada di atas angin karena ia berbekal bukti-bukti asli, resmi, dan kuat untuk berjuang meminta pengakuan Mario. Bukti-bukti yang sudah beredar luas ini sebaliknya membuat posisi Mario kurang menguntungkan. Ia sampai mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.
TABLOID BINTANG
Baca juga: Anies Bisa Kalahkan Ahok? Inilah 5 Hal Mengejutkan di Pilkada DKI
