Setelah Titarubi dan Ade, Eddy Susanto ke Singapore Biennale

Reporter

Kamis, 18 Agustus 2016 22:45 WIB

Sejumlah pengunjung mengamati lukisan karya Eddy Susanto bertajuk, "The Passage of Panji: Memory, Journey and Desire" pada Pameran tunggalnya di Lawangwangi Creative Space, Bandung, Jawa Barat (3/5). 20 lukisan ini bisa berubah gambarnya di bawah lampu ultraviolet. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga seniman Indonesia terpilih berpartisipasi dalam agenda seni dua tahunan, Singapore Biennale 2016 di Singapura. Titarubi, menjadi seniman Indonesia yang terpilih sejak awal peluncuran acara ini. Setelah itu ada Ade Darmawan pada gelombang kedua dan kini seniman Yogyakarta, Eddy Susanto juga terpilih oleh dewan kurator.

Acara Singapore Biennale ini diselenggarakan oleh Singapore Art Museum (SAM). Rencananya helatan ini akan digelar 27 Oktober 2016-26 Februari 2017 di beberapa lokasi di Singapura. Rencananya sebanyak 60 seniman akan ambil bagian dalam acara ini. SAM juga akan telah mengeluarkan daftar 11 karya yang akan dipamerkan dalam acara ini.

Sedangkan untuk nama seniman pada periode ketiga ini adalah Noor Azizan Rahman Paiman (Malaysia), David Chan ( Singapore), Eddy Susanto (Indonesia), Dex Fernandez (Filipina), Munem Wasif (Bangladesh), Ni Youyu (China), PannaphanYotmani (Thailand), dan Phasao Lao serta Tcheu Siong (Laos).

Para seniman yang terpilih didasarkan pada karya-karya mereka yang telah lalu dan dipilih sesuai dengan tema acara yang bertema An Atlas or Miror. “Mereka diundang oleh tim kurator setelah diskusi panjang dan melihat karya para seniman yang sesuai dengan tema dan judul acara,” demikian dalam siaran pers yang diterima Tempo.

Tim Kurator yang terlibat dalam pemilihan seniman ini adalah Susie Lingham (Direktur Kreatif), Tan Siuli (kurator SAM), Joyce Toh, Louis Ho, Andrea Fam dan John Tung. Mereka juga dibantu oleh empat asisten kurator lainnya.

Para seniman yang diundang ini adalah seniman yang telah cukup mapan dan sedang berkembang dari kawasan Singapura, Cina, Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Sri Lanka , Thailand dan Vietnam. Mereka akan mempersembahkan karya mereka yang dibuat dari berbagai medium.

Eddy Susanto, seniman asal Yogyakarta. Pada acara Art Stage Jakarta baru-baru ini, Eddy memamerkan karya terkait sejarah badak di tanah Jawa. Dia membuat karya patung badak putih dan di sekujur badannya terdapat cerita asal-usul badak dengan huruf Jawa yang ditulis dengan canting (alat untuk membatik). Dalam ruang gelap, tulisan huruf Jawa itu terlihat bersinar. Selain itu dia juga melukis sosok-sosok dari suatu kerajaan yang ingin mempersembahkan badak itu kepada paus. Dalam satu bidang, terdapat dua lukisan, salah satunya dilukis dengan cat mengandung fosfor.

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

16 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

1 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

2 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

2 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

4 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

4 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

4 hari lalu

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

Bandara Changi menawarkan check-in dan registrasi masuk otomatis, sistem otentikasi biometrik, dan kecerdasan buatan untuk mengangkut bagasi.

Baca Selengkapnya