Purwakarta Gelar Sampurasun Purwakarta World Ethnic Festival

Reporter

Rabu, 20 Juli 2016 16:49 WIB

Grup kesenian tradisional Cirebonan asal Kabupaten Cirebon, menyuguhkan tarian yang gemulai tetapi juga atraktif dihadapan puluhan ribu pasang mata yang menonton Festival Kesenian Tatar Sunda dan Cirebonan yang digelar di ruas jalan Kolonel Cornel Singawinata, Sabtu malam, 1 Agustus 2015. TEMPO/Nanang Sutisna

EMPO.CO, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menggelar rangkaian pertunjukan seni budaya tradisional dalam Sampurasun Purwakarta World Ethnic Festival. Gelaran acara ini dihelat selama sebulan sejak akhir Juli hingga akhir Agustus 2016. Rangkaian acara pun sudah digelar mulai Rabu malam, 20 Juli 2016.

Acara ini nantinya juga akan melibatkan para seniman dari 10 negara. Mereka akan tampil pada pertunjukan di akhir festival. Pertunjukan perdana menampilkan sendratari Sunda Sawala Karahayuan menandai kegiatan sidang paripurna istimewa DPRD Purwakarta sekaligus memperingati Hari Jadi Purwakarta yang ke-185, pada 20 Juli 2016. Tarian ini akan ditampilkan di Taman Maya Datar, komplek perkantoran Purwakarta.

Salah seorang panitia festival ini, Asep Supriatna mengatakan, gelaran Sawala Karahayuan akan mengelaborasi kegiatan sidang paripurna istimewa DPRD dengan tata-cara tradisional khas Sunda. Para pimpinan dan anggota Dewan, Bupati, dan jajarannya hingga kepala desa diharuskan mengenakan pakaian adat Sunda. Pria memakai baju pangsi lengkap dengan ikat kepalanya dan yang perempuan memakai kebaya.Upacara hingga pidato pun menggunakan Bahasa Sunda. "Pokoknya, semua nyunda," ujar Asep kepada Tempo, Rabu, 20 Juli 2016.

Usai pertunjukan Sawala Karahayuan, dilanjukan perhelatan panggung Tatar Sunda Cirebonan, panggung nusantara, gelaran budaya provinsi dari seluruh Indonesia, semarak kemerdekaan dan pawai mobil hias disambung acara pemecahan rekor MURI pengucapan salam khas Sunda sampurasun.

"Semua even dari semua perhelatan itu akan dilangsungkan setiap Sabtu malam setiap akhir pekan di beberapa lokasi wisata di Purwakarta," ujarnya lagi.

Pada pertunjukan akhir festival, 10 negara peserta akan tampil dengan atraksi budaya mereka. Pertunjukan puncak ini akan berlangsung pada Sabtu malam, 27 Agustus 2016.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan tema etnik sengaja dibesutnya karena penjaga tradisi dan etnik sudah mulai terpinggirkan di tatanan nasional. Sehingga dirinya merasa perlu menegaskan kembali bahwa Nusantara ini dibangun dalam kerangka etnik yang tersebar di seluruh wilayah. Dedi menilai bahwa kelangsungan budaya lokal hari ini mengalami ancaman yang sangat serius akibat derasnya arus industrialisasi yang massif ke semua wilayah Indonesia.

"Bukan sekedar ingin berfestival, tetapi kami ingin menyuarakan nilai-nilai kearifan ini agar warga dan pemimpin di Indonesia dan dunia mengetahui ini lah yang harus mereka jaga bersama-sama," ujar Dedi.

Dedi berujar bahwa di Indonesia, ada banyak masyarakat adat yang keberadaannya harus lebih dimaksimalkan untuk menjaga khazanah kebudayaan bangsa Indonesia. Mereka konsisten menjaga nilai adat dan lingkungannya tanpa pernah memperoleh pengakuan.

Misalnya, suku Baduy di Banten, di Sumatera ada suku Anak Dalam, di Papua ada suku Dhani. Lalu di belahan dunia, di Amerika ada suku Indian, di Australia ada suku Aborigin. Mereka berjasa besar namun kurang mendapat perhatian pemerintah. “Kami ingin mereka dihormati berikut dengan cara pandang hidupnya,” ujar Dedi.

NANANG SUTISNA





Berita terkait

10 Rekomendasi Tempat Wisata Instagramable di Purwakarta

2 hari lalu

10 Rekomendasi Tempat Wisata Instagramable di Purwakarta

Akhir pekan, Anda bisa mengunjungi wisata di Purwakarta yang memiliki wisata alam indah. Berikut tempat wisata di Purwakarta.

Baca Selengkapnya

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

5 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

9 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

56 hari lalu

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.

Baca Selengkapnya

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa

Baca Selengkapnya

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda

Baca Selengkapnya

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.

Baca Selengkapnya

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.

Baca Selengkapnya

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.

Baca Selengkapnya