Di Museum Ini Digelar Pertunjukan Wayang Kulit Supercepat

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 23 Juni 2016 18:47 WIB

Pagelaran Wayang kulit dengan Dalang Ki Mantep Sudarsono. (TEMPO/Novi Kartika)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pertunjukan wayang kulit cuma dua jam? Kenapa tidak. Penonton tak perlu terkantuk kantuk sepanjang malam menyimak kisah panjang Ramayana lengkap dengan adegan goro-goro. Dalang dan pengrawit pun tak perlu menguras tenaga.

Pertunjukan wayang dalam waktu kilat inilah yang digelar di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, yang disebut Wayang Ringkes. Pertunjukan ini memang bukan pertunjukan wayang biasa. Penontonnya khusus, yakni wisatawan, khususnya wisatawan asing. “Sasarannya turis asing, sehingga diringkas,” kata Kepala Museum Sonobudoyo Riharyani, Rabu, 22 Juni 2016.

Pementasan wayang berlangsung saban malam, kecuali Ahad malam di Museum Sonobudoyo pada pukul 20.00-22.00. Penontonnya pun hanya sekitar 15 sampai 25 orang di dalam ruangan yang disediakan untuk 50 orang. Sebanyak 75 persen di antara penonton adalah turis asing.

Untuk menonton cukup merogoh kocek Rp 20 ribu. Dari uang tiket itulah, dalang wayang ringkes seperti Ki Waris Hadisuparta mendapat honor. Perannya serabutan, kadang sebagai dalang, saat lain sebagai penabuh gamelan. “Tahun 1980-an hanya dibayar Rp 500 sekali pentas. Sekarang sudah Rp 50 ribu per malam,” kata Waris yang petang itu telah siap dengan baju peranakan untuk menabuh gender.

Meski hanya berdurasi dua jam, bukan berarti cerita dalam pewayangan banyak dipotong atau dihilangkan. “Hanya dikurangi kembang-kembangannya. Jadi kalau ada dialog, ya lugas,” kata Waris, warga Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pementasan wayang ini tetap memakai Bahasa Jawa. Turis asing yang datang pun disediakan pemandu yang juga berfungsi sebagai penerjemah. Sejumlah brosur yang berisi lakon pun disiapkan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. “Seneng kalau ada turis ikut joget,” kata Waris yang menggelung rambut panjangnya ke dalam blangkon.

Kisah pewayangan yang dipentaskan adalah kisah Ramayana yang lebih ringkas alur ceritanya ketimbang Mahabarata. Dalam sepekan, dalang akan membagi kisah Ramayana itu dalam episode yang berbeda. Semisal, lakon Sinta Ilang, Senggana Dhuta, Rama Tambak, Anggada Dhuta, Anila Dhuta, Kumbakarna Gugur, juga Rahwana Gugur. “Jadi kalau mau menonton kisahnya utuh, ya datang tiap malam,” kata Riharyani. Wah!

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya