Gandeng Freeport Jadi Sponsor, Art Jog Dikritik

Reporter

Editor

Erwin prima

Jumat, 10 Juni 2016 02:08 WIB

ArtJog 2016 di Jogja National Museum, Yogyakarta 27 Mei-27 Juni 2016.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bursa seni rupa termegah di Yogyakarta, Art Jog, yang menggandeng sponsor perusahaan tambang PT Freeport Indonesia, menuai kritik dari kalangan seniman dan pengunjung.

Mereka menyayangkan Art Jog menggunakan sponsor yang dinilai merusak lingkungan dan melanggar hak asasi manusia terhadap rakyat Papua.

Kritik datang dari seniman street art Anti-Tank, Andrew Lumban Gaol. Ia menyayangkan keterlibatan seniman, yang umumnya mengaku tak tahu-menahu adanya Freeport, ketika undangan tersebut diterima.

Dalam pameran itu, sebagian seniman memajang karya bertema kemanusiaan, budaya, sosial, dan politik. Ada yang bicara tentang isu minoritas, imperialisme, kapitalisme, dan hutan. Namun, di waktu dan tempat yang sama, mereka bekerja sama dengan Freeport.

Menurut dia, omong kosong bila seniman menjual isu penindasan dan kemanusiaan, tapi tetap diam tertib di Art Jog. Ia berpendapat, Freeport turut bertanggung jawab dalam pembantaian orang-orang Papua, termasuk penahanan aktivis maupun mantan aktivis tanpa alasan yang jelas. “Masih sudi berpesta pora di atas genangan darah saudara sendiri,” kata Andrew, Jumat, 10 Juni 2016.

Pengunjung Art Jog, Idha Saras, menyayangkan Freeport menjadi sponsor Art Jog. Bagi dia, tidak ada alasan untuk masuk dan membeli tiket Art Jog karena tahu sejumlah seniman yang memajang karyanya di acara ini kerap mengangkat dampak perusakan lingkungan, eksploitasi, dan penindasan. “Karya-karya seni yang dipajang itu seakan tidak bernilai lagi bagi saya ketika ada logo Freeport di situ,” tutur Idha.

Di dalam ruang pamer Art Jog, terpajang karya-karya seniman yang selama ini dikenal kritis mengusung tema-tema tentang anti-kapitalisme. Tengoklah karya seniman kawakan yang pernah berhimpun di Lembaga Kebudayaan Rakyat atau Lekra, Djoko Pekik.

Ada juga karya instalasi seniman Entang Wiharso yang bicara soal tanah yang berhubungan dengan sejarah, kekuasaan ekonomi, dan politik. Seniman yang berhimpun di komunitas seni Taring Padi, Mohamad Yusuf atau Ucup, juga memajang karyanya di Art Jog. Taring Padi selama ini juga dikenal sebagai komunitas yang vokal menyuarakan perlawanan terhadap perusahaan tambang perusak lingkungan.

Direktur Artistik Art Jog, Heri Pemad, mengatakan Freeport dilibatkan sebagai sponsor karena pemerintah tidak mendukung bursa pasar seni itu.

Padahal, Art Jog tahun lalu, kata Pemad, tidak menghasilkan untung. Bahkan membuat panitia bangkrut karena tidak ada karya yang terjual. Ia sadar, melibatkan Freeport sebagai sponsor akan menuai kritik dari sejumlah kalangan, di antaranya seniman.


“Saya tempuh jalan terakhir dengan gebrakan menggandeng Freeport untuk mencuri perhatian publik. Sulit sekali mencari sponsor,” ucap Pemad.

Ia mengatakan Freeport menyokong duit Rp 100 juta dan hingga kini belum cair. Sedangkan, dari sponsor utama pendukung Art Jog, yakni Bank Mandiri, hanya menggelontorkan Rp 1 miliar.

Untuk menggelar Art Jog kali ini, panitia perlu ongkos Rp 4 miliar. Duit itu di antaranya digunakan untuk membiayai renovasi gedung JNM. Pemad mengaku harus utang sana-sini untuk bertahan pergelaran itu. Ia bahkan harus merogoh kocek pribadi.

Pameran seni rupa kontemporer itu berlangsung di Jogja National Museum pada 27 Mei-27 Juni 2016. Kali ini temanya “Universal Influence” untuk melihat pengaruh global terhadap seni rupa, misalnya kemajuan teknologi, informasi, dan jaringan Internet yang mendunia.

Tahun ini, panitia mengundang 72 seniman yang dianggap punya pengaruh penting. Misalnya seniman itu punya pengaruh besar terhadap seniman generasi berikutnya. Ada pula seniman yang punya pengaruh terhadap komunitas.

SHINTA MAHARANI


Berita terkait

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

2 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

19 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

35 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

39 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

46 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya