TEMPO.CO, Jakarta - Dua perusahaan milik negara bekerja sama mengembangkan dan memproduksi film Si Unyil versi animasi, yaitu Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PFN) dan PT Telkom Indonesia Tbk.

"Kami ingin meramaikan industri animasi Indonesia dan mudah-mudahan film ini bisa menjadi salah satu role model di Indonesia," kata Direktur Utama Perum PFN Shelvy Arifin, seusai penandatanganan nota kesepahaman 'Produksi Animasi dan Digitalisasi Serial si Unyil' di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu 17 Februari 2016.

Shelvy mengatakan target market film ini adalah anak berusia 3-6 tahun karena merupakan masa usia emas untuk menanamkan nilai-nilai ke anak-anak. "Harapannya kisah Unyil itu bisa menjadi alat untuk menanamkan kerja sama, dan akhirnya bisa merawat Indonesia di masa yang akan datang," kata Shelvy.

PFN, lanjut Shelvy, sudah memulai produksi awal untuk musim pertama. Dalam season 1, nantinya akan terdiri dari 13 episode yang masing-masing episode terdiri dari dua cerita dengan durasi total 22 menit. "Harga setiap episode itu biayanya Rp 500 juta sampai Rp 600 juta," ujarnya.

Walau sudah memulai proses produksi, PFN belum menentukan stasiun televisi yang akan menayangkannya. "Kami berharap di televisi nasional. Juga bisa tayang di platform Telkom, USee TV," kata Shelvy

DESTRIANITA K.