Artis Acha Septriasa saat menghadiri konfrensi pers film Bulan Terbelah di Langit Amerika di Jakarta, 20 Juni 2015. Film tersebut mengkisahkan kehidupan umat Muslim di Amerika dibalik tragedi kemanusiaan runtuhnya WTC Tower pada 11 Sepetember 2011 silam. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas akting Acha Septriasa seolah jadi jaminan mutu bagi setiap film yang ia bintangi.
Tak heran jika banyak produser maupun sutradara yang berusaha mendapatkan tanda tangan Acha Septriasa untuk ikut dalam projek mereka.
Bukan hanya honor selangit, Acha Septriasa juga kerap diberi keleluasaan dalam berakting. Termasuk untuk memilih lawan main.
"Aku memang sering dapet previlege milih teman main. Kayak Abimana di "99 Cahaya di Langit Eropa" itu aku yang milih sendiri," cerita Acha Septriasa saat berbincang dengan tabloidbintang.com, di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Januari 2016.
Biasanya, lanjut Acha Septriasa, sebelum proses syuting dimulai ada tiga atau empat nama aktor yang disodorkan padanya.
"Terutama kalau perannya sebagai pasangan, saya memilih lawan main yang bisa membuat saya nyaman," jelas Acha Septriasa, yang meraih Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2012.