Pengacara Farhat Abbas menggunakan ponselnya untuk merekam persidangan Pra Peradilan dengan agenda keputusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 24 Agustus 2015. Persidangan ini digelar akibat pertarungan Farhat Abbas dengan Ahmad Dhani bermula dari ocehan Farhat di twitter miliknya yang menyinggung Dhani karena tak bisa merawat AQJ dan bangkrut karena peristiwa kecelakaan AQJ. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Seusai kejadian teror bom dan penembakan di Sarinah, Ahmad Dhani melontarkan cuitan kontroversial di akun Twitter-nya. "Kalo memang ISIS...Ya udah kita minta maaf aja lah...apa salah kita? Nanti kita perbaiki. Yang penting jangan dibom lagi," kicau Ahmad Dhani.
Beberapa hari kemudian Ahmad Dhani mengundang wartawan ke rumahnya untuk meluruskan kata-kata yang ditulisnya di Twitter. "Ngapain kita minta maaf? Wong enggak ada hubungan Indonesia sama ISIS. Yang saya maksud, ISIS sama Indonesia enggak ada hubungannya. Jadi kalau saya bilang minta maaf, ya itu sindiran," kata Ahmad Dhani.
Tingkah laku Ahmad Dhani di media sosialnya ternyata diperhatikan Farhat Abbas. Farhat yang saat ini berstatus terdakwa dalam dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Ahmad Dhani, kemudian menyinggung musikus berkepala plontos itu juga telah melakukan blunder.
"Dhani bilang minta maaf sama ISIS. Dia malah ralat, dia malah bilang orang-orang enggak ngerti ucapan dia. Orang malah diejek. Harusnya dia berpikiran gitu saat saya kritik dia," kata Farhat Abbas di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 19 Januari 2016.