Ketika Mahatma Gandhi Bersanding dengan Prabowo Subianto
Editor
Dian Yuliastuti
Senin, 28 September 2015 22:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh gerakan pembebasan dan anti kekerasan, Mahatma Gandhi, mengenakan kain putih, dia menoleh sambil tersenyum dalam sebuah lukisan kaca. Kutipan perkataannya yang berbunyi: "Kebencian hanya bisa diselesaikan dengan cinta” pun digoreskan di lukisan.
Menariknya, lukisan Mahatma Gandhi disandingkan dengan calon presiden pada pemilu 2014 lalu, Prabowo Subianto. Dia dilukis dengan gaya sedang berorasi, memegang pengeras suara dan mengacungkan jari telunjuknya seperti bentuk pistol. Posisi Prabowo mirip gaya Presiden Sukarno. Prabowo digambarkan berkopiah dan berbaju putih.
Figur Prabowo Subianto terlihat gagah dengan raut muka sangar. Sama dengan lukisan Mahatma, pada lukisan Prabowo pun dikutip pula tulisan berbunyi, ”Saya tidak akan goyah dari pendirian saya, saya tidak akan goyah dari cinta saya pada bangs, keadilan dan kejujuran."
Dua lukisan berbahan enamel on glass itu memang cukup membetot perhatian. Lukisan kaca ini merupakan karya pelukis kaca kontemporer, Rina Kurniyati. Ia menyuguhkannya dalam pameran berjudul Insting Bening di Jogja Gallery, 15 September-3 Oktober 2015. Tak kurang 57 karya ditampilkan dalam pameran tersebut, termasuk dua mobil mewah Volkswagen milik kolektor mobil antik dan pengusaha cafe Jatmika Budi Santosa. Pameran itu dibuka oleh Anie Hashim Djojohadikusumo, isteri Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo.
Lukisan berobyek Prabowo Subianto, yang diciptakan Rina tahun 2015 dibeli Anie seharga Rp 30 juta. Lukisan berukuran 100x65 sentimeter itu berjudul Janji Anak Bangsa. Rina menyadari Prabowo merupakan tokoh kontroversial. Prabowo, yang mencalonkan diri sebagai calon presiden selama ini diduga terlibat dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia. Rina mengatakan melukis figur Prabowo sebagai manusia dan figur yang menginspirasi orang lain. Ibu dua anak itu menyatakan ketika ia melukis tak berkaitan dengan unsur politis. “Saya sadar atas stigma itu. Demikian juga ketika saya melukis Hitler, Mao Zedong, dan Sukarno,” kata Rina.
Alumnus Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial itu memang menghasilkan banyak lukisan kaca bertema tokoh berpengaruh di dunia. Misalnya Nelson Mandela, Pramoedya Ananta Toer, Bunda Teresa. Semua lukisan tokoh inspiratif itu Rina bubuhi kutipan dari sang tokoh. Selain tokoh dunia, Rina juga melukis detail bagian mobil yang dilengkapi dengan lirik puisi karya sejumlah penyair berpengaruh.
Saat membuat karyanya, Rina menggunakan teknik lukis kaca secara terbalik. Ia menaruh kaca di atas meja berukuran sekitar 2,5 X 1 meter. Ia menyaputkan kuas cat air berbahan akrilik dan cat besi di atas permukaan kaca. Dia mewarnai bagian belakang kaca. Rina juga menulis lirik puisi penyair secara terbalik. Hasil lukisannya ada di bagian bawah kaca atau yang menempel dengan meja tempat ia melukis.
Kurator pameran yang juga dosen di Fakultas Seni Rupa dan Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Suwarno Wisetrotomo, mengatakan dari aspek teknik lukisan kaca memerlukan kecermatan, kesabaran, dan kemampuan mengimajinasikan elemen bentuk, warna, dan kata (teks atau tulisan) menjadi tata rupa yang menarik. “Material kaca yang rentan juga perlu perlakuan yang berbeda,” kata Suwarno.
SHINTA MAHARANI
Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum, Dibunuh: Ini Sederet Keanehan di Balik Tragedi
Ini Duit yang Dipakai Setya Novanto Cs & Ahok: Siapa Boros?