Sekolah Seni di Yogya Ini Bebaskan Siswanya Jadi Politikus

Reporter

Selasa, 18 Agustus 2015 20:42 WIB

Seorang wanita melintas di depan karya seni rupa berjudul "Farmentation of Nose" karya Heri Dono di Taman Budaya Yogyakarta, 3 Juni 2015. ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perupa asal Yogyakarta Eko Nugroho punya kesibukan baru di luar aktivitas membuat karya seni. Seniman berusia 38 tahun itu kini membuka sekolah seni bagi anak-anak. “Kalau banyak seniman memilih buka galeri, saya buka sekolah saja,” katanya pada Tempo pada 15 Agustus 2015.

Eko Nugroho Art Class, nama sekolah itu, mulai diluncurkan pada 1 Juni lalu. Berlokasi di kawasan Bintaran Kota Yogyakarta, kelas seni ini ditujukan untuk anak berusia 3 hingga 12 tahun. Eko menggandeng pakar pendidikan dan psikolog untuk mengembangkan konsep kurikulum pendidikan.

Menurut dia, niat mendirikan sekolah seni bagi anak merupakan keinginan lama. Salah satu motivasi adalah menjadikan seni rupa sebagai media menumbuhkan kreativitas anak. Yang jelas, sekolah ini bukan untuk mencetak anak menjadi pelukis. “Mau jadi politisi atau tentara silakan, tapi harus punya kreativitas,” katanya.

Ia mengatakan melihat banyak sanggar didirikan hanya untuk mengajarkan teknik menggambar dan mewarnai saja. Meski anak didiknya kerap menjuarai lomba, tapi sanggar tak mengajarkan anak untuk melatih kesabaran dan menghargai proses.

Di sisi lain, sambung dia, lomba melukis bagi anak hanya menjadi ajang adu gengsi orang tua. Mereka bangga anak mereka menjuarai lomba, meski anak mereka tak berminat di bidang lukis. “Sekolah kami tidak untuk ke sana,” katanya. “Kalau pun sekolah di sini lalu bisa juara lomba, itu hanya bonus.”

Eko adalah perupa lulusan Institus Seni Indonesia Yogyakarta. Ia banyak menggelar pameran di dalam dan luar negeri. Salah satu gagasannya yang populer adalah proyek seni “Daging Tumbuh” (DGTMB). Di sini, ia menggagas galeri berkonsep buku yang merangkum karya perupa muda yang sulit menembus galeri mainstream. Sejak diluncurkan pada tahun 2000, “galeri” Daging Tumbuh ini telah mencapai 15 edisi.

Selain sibuk mengelolah Eko Nugoroho Art Class, ia kini sedang menyiapkan karya untuk sejumlah pameran seni. Di antaranya pameran seni di Art Gallery of South Australia pada akhir Agustus, di sebuah museum di Jerman dalam rangkaian Frankfurt Book Fair 2015 pada September, dan di Salihara Jakarta pada November.

Board of Eko Nugroho Art Class Ratri Kartika Sari mengatakan sekolah ini juga membantu orang tua memahami anaknya. Pada dasarnya, goresan dan warna gambar mencerminkan kepribadian dan minat seseorang. Melalui bantuan seorang psikolog, gambar itu diterjemahkan dan dikomunikasikan pada orang tua. “Sehingga orang tua bisa memahami kebutuhan anak-anaknya,” katanya.

ANANG ZAKARIA



Berita terkait

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

9 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

17 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

20 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

31 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

35 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

55 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

8 Maret 2024

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

6 Maret 2024

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya