Kartika Affandi Melukis Bersama Perempuan Pelukis  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 9 Agustus 2015 18:40 WIB

Pelukis Kartika Affandi (kanan) mengajarkan anak-anak cara melukis tanpa menggunakan kuas saat pembukaan Festival seni anak di Taman Budaya Yogyakarta, (2/11). Festival ini berlangsung dari tanggal 2 hingga 10 November 2008. FOTO ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kartika Affandi, puteri perupa maestro Affandi dengan sabar memandu seorang pelukis perempuan muda. Mereka mengabadikan bunga kecombrang di atas kanvas. Ahad pagi, 9 Agustus 2015, Kartika menerima pelukis-pelukis muda dari banyak daerah di Omahe Kartika Affandi, Pakem, Sleman.

Omahe Kartika merupakan rumah sekaligus tempat memajang karya Kartika. Pelukis yang datang hari itu di antaranya berasal dari Jakarta dan Yogyakarta. “Pelukis-pelukis muda saat ini banyak yang nggak terbiasa melukis on the spot. Mereka kerap memilih di ruangan atau mengandalkan komputer,” kata Kartika.

Pelukis itu datang ke rumah Kartika sebagai persiapan menjelang pameran seni bertajuk Women Lead Art Exhibitoon by Female Artist di Dusun Village Inn, Yogyakarta, 22 Agustus-22 September 2015. Sebelum pameran digelar, mereka menyaksikan Kartika melukis secara on the spot di rumah Kartika. Mereka juga berkeliling ke galeri, yang menyajikan lukisan maupun patung karya Kartika. Setidaknya ada 30 lukisan dan 10 patung yang dipajang di galeri dengan luas satu hektare.

Kartika, 81 tahun tampak bugar. Ia mengajak tamunya berkeliling ke kamarnya. Di atas kasurnya terdapat lukisan bugil Kartika. Ruangan istirahat Kartika pernuh ornamen berwarna warni. Di antaranya baju-baju lebar motif bunga berwarna warni, topi, dan tas. Aneka bunga, yang diambil dari kebun rumah Kartika memenuhi bath-up kamar mandi itu.

Selain berkeliling ke ruangan pribadi, Kartika mengajak tamu-tamunya menikmati sajian makanan ala ndeso. Sambal khas Sunda berbahan dasar kelopak bunga kecombrang dan lalapan terancam ia hidangkan untuk tamunya.

Kartika mengatakan terus mendorong pelukis perempuan untuk menghasilkan karya seni berkualitas, yang bisa disimpan di galeri miliknya. Omahe Kartika selama ini juga difungsikan untuk menyimpan karya-karya seni khusus perupa perempuan.

Di sana terdapat sebuah lukisan karya tiga perupa perempuan berjudul Dialog Sunyi. Lukisan itu berupa tiga kuda dengan bentuk dan warna yang berbeda. Ini merupakan lukisan karya Dyan Anggraini, Lucia Hartini, dan Wara Anindyah. Ada pula karya para perupa perempuan sahabat Kartika, termasuk seniman asal Belanda dan Jepang.

Satu di antara pengkonsep Women Lead Art Exhibition By Female Artist, Paul Amron Yuwono, menyatakan acara di Jogja Village Inn akan dibuka oleh produser film Nia Dinata. Sedangkan, Kartika menjadi tamu kehormatan pada pameran itu. Kartika akan melukis on the spot di satu hari pada satu bulan acara itu dihelat.

Acara ini melibatkan 11 seniman dari Indonesia dan Latvia. Seniman dari Latvia yang akan berpameran adalah Irina Spakova. Irina akan memamerkan lukisan berseri berjudul Protected. “Kami memberi ruang untuk pelukis perempuan tampil dalam acara ini,” kata Paul.

Acara ini diproduseri oleh Iris Gallery. Pameran lukisan itu juga akan dibuka dengan penampilan tari Roro Mendut oleh koreografer Dwi Windarti. Ada juga pertunjukan kolosal Keluarga Pencak Silat Nusantara Muntilan, yang kebanyakan perempuan.

SHINTA MAHARANI


Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

10 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

47 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

51 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

55 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya