TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat tunanetra kini dapat merasakan pengalaman menonton film secara utuh dalam Bioskop Bisik di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Sabtu, 8 Agustus 2015 sore.
Seperti tertulis dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Konsep Bioskop Bisik adalah dengan membisikkan deskripsi adegan dan alur cerita kepada penonton tunatera. Dengan demikian, mereka mengerti dan dapat juga merasakan emosi yang ada di dalam film tersebut.
Bioskop Bisik mengangkat film Tjut Nyak Dien, pahlawan wanita Indonesia dari Aceh yang turut berjuang melawan Belanda.
Sebagai pemimpin para Inong Balee, yaitu perkumpulan para wanita melanjutkan perjuangan suaminya yang gugur di medan perang, keberanian Tjut Nyak Dien dalam bertempur dikenal melebihi keberanian perempuan bangsa lain dan paling ditakuti oleh lawan. Film ini menceritakan tentang perjuangan Tjut Nyak Dien dan rakyat Aceh dalam melawan penjajah.
Terdapat 50 orang tunanetra ikut serta dalam acara ini. Salah satu peserta Bioskop Bisik Tri menuturkan tidak ada yang berbeda pada para tunanetra dan yang bukan tuna netra ketika berkumpul. Namun, kendala kadang muncul ketika membicarakan tentang film.
"Tapi dengan diadakannya acara Bioskop Bisik ini, para tunanetra bisa membayangkan seperti apa rasanya menikmati film," tuturnya.
Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian menuturkan kehadiran Bioskop Bisik ini semoga dapat memberikan pengalaman bagi masyarakat tunanetra untuk merasakan sensasi audiovisual yang ditampilkan dalam sebuah film.
"Semoga kita dapat belajar untuk menghargai sesama kita dengan segala kekurangan yang mereka miliki dan berbagi indahnya kekayaan seni budaya yang dimiliki Indonesia kepada mereka," ujarnya.
Acara Bioskop Bisik kali ini diramaikan oleh relawan-relawan dari berbagai kalangan, dan juga dihadiri oleh pemeran Tjoet Nyak Dien yaitu Christine Hakim dan sutradara, Eros Djarot.
BISNIS
BISNIS
