Jakarta Biennale 2015, Maju Kena Mundur Kena
Editor
Martha Warta Silaban
Sabtu, 13 Juni 2015 04:59 WIB
TEMPO.CO , Jakarta:Perhelatan seni dua tahunan Jakarta Biennale akan kembali digelar tahun ini pada 15 November 2015-17 Januari 2016. Memasuki penyelenggaraan ke-16, event yang mengambil tema Maju Kena, Mundur Kena ini akan digelar di lokasi utama Gudang Sarinah, Jakarta Selatan.
“Seniman yang ikut serta dipilih dari mereka yang memiliki ketertarikan kuat tentang diskursus masyarakat masa kini, dengan konsep yang jelas bagaimana mereka akan menyampaikannya,” ujar Charles Esche, kurator internasional yang diikutsertakan dalam perhelatan ini, ketika ditemui usai konferensi pers di Taman Ismail Marzuki, Kamis, 11 Juni 2015.
Esche, adalah kurator asal Inggris yang kini menjabat sebagai Van Abbemuseum di Belanda, dan pernah terlibat dalam sejumlah biennale seni rupa internasional di Gwangju, Istanbul dan San Paulo.
“Judul Maju Kena Mundur Kena mengacu pada gagasan masa kini tanpa harus memanjakan diri pada nostalgia masa lalu atau melarikan diri lewat mimpi utopis di masa depan,” ujarnya menambahkan.
Ada tiga isu besar yang diusung dalam Biennale kali ini. Yang pertama adalah masalah air, juga tentang dampak sejarah dan masa lalu terhadap masa kini, serta pembatasan peran gender di masyarakat.
Saat ini,telah diumumkan 28 seniman dan 12 seniman muda dari Indonesia, serta 19 seniman luar negeri yang ikut serta dalam pameran ini. Beberapa di antaranya adalah PM Toh, Tisna Sanjaya, Lab Laba-Laba, Octora, dan lain-lain. Sementara itu beberapa nama dari luar negeri yang ikut serta antara lain Bamboo Curtain Studio dari Taiwan, Bik Van Der Pol dari Belanda, Etcetera dari Argentina, Jeremy Millar dari Inggris, dan lain-lain.
“Saat ini proses pemilihan masih berlangsung, nanti akan ada sekitar 40 seniman dari Indonesia dan 30 dari luar negeri,” ujarnya.
RATNANING ASIH