Pinjam Puisi Sapardi, Garasi Pentaskan Situasi Pasca-1998

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 12 Juni 2015 17:31 WIB

Teater bertajuk "Gandamayu" oleh teater Garasi bercerita tentang kepatuhan Dewi Uma kepada suaminya, Dewa Siwa, pengorbanan Dewi Kunti untuk anaknya, Sahadewa, serta kesetiaan persahabatan Dewi Durga dengan abdinya, Kalika. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Teater Garasi atau Garasi Performance Institute akan mementaskan karya terbaru berjudul Yang Fana adalah Waktu. Kita Abadi. Pertunjukan yang digelar di auditorium Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri atau eks Purna Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 23 dan 24 Juni 2015 itu meminjam puisi sastrawan Sapardi Djoko Damono berjudul Yang Fana adalah Waktu.

“Judul puisi itu dipilih karena sangat mewakili karya yang akan dipentaskan,” kata Asisten Produser dari Teater Garasi, Lusia Neti Cahyani, Jumat, 12 Juni 2015. Pentas ini sendiri mencoba melihat situasi pasca-1998 di Indonesia lebih mendalam, yakni bagaimana situasi itu menyela, mengganggu, mempengaruhi, dan menggerakkan subyek.

Selain sutradara Yudi Ahmad Tajudin, penciptaan Yang Fana adalah Waktu. Kita Abadi melibatkan sejumlah seniman di antaranya Gunawan Maryanto, Jompet Kuswidananto, Naomi Srikandi, dan Ugoran Prasad.

Teater Garasi berdiri di Yogyakarta, 4 Desember 1993. Teater ini berawal dari lembaga mahasiswa di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM. Mereka yang bergiat dalam kelompok teater kontemporer ini antara lain Yudi Ahmad Tajudin, Gunawan Maryanto, Jompet Kuswidananto, Ugoran Prasad, dan Naomi Srikandi.

Garasi mendalami bidang multi-disiplin seni, di antaranya seni rupa, sastra, akting, gerak, dan musik. Pementasan Garasi selalu bersinggungan dengan isu sosial, politik, dan kebudayaan di tingkat lokal maupun global. Seniman Garasi banyak pentas di sejumlah negara sejak awal 2000-an.

Garasi mengembangkan dan menelusuri proyek seni kolektif sejak 2008. Di antaranya pentas teater berjudul Je.ja.l.an pada 2008 dan Tubuh Ketiga pada 2010. Pertunjukan itu mempelajari narasi ideologis, agama, dan identitas di Indonesia pasca-1998. Pentas melihat bagaimana periode ini menciptakan, menyingkap ketegangan dan kekerasan baru maupun yang terpendam.

Pada 26 Maret 2014, Garasi menyajikan pementasan pendek selama 30 menit berjudul Sehabis Suara di Erasmus Huis, Jakarta. Pertunjukan work in progress ini merupakan bagian dari rangkaian acara penyerahan penghargaan Prince Claus oleh duta besar Kerajaan Belanda, His Excellency Tjeerd de Swan.

“Pentas itu mendapat sambutan yang baik dari publik. Ini membuat Garasi menggarap karya yang lebih mendalam berjudul Yang Fana adalah Waktu. Kita Abadi,” kata Lusia.

Pada 2013, Garasi menerima penghargaan Prince Claus dari Amsterdam, Belanda. Penghargaan tersebut diberikan kepada organisasi maupun individu yang mengangkat kebudayaan dengan menggunakan pendekatan kontemporer dan progresif.

SHINTA MAHARANI









Advertising
Advertising

Berita terkait

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

50 hari lalu

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.

Baca Selengkapnya

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

18 Januari 2024

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

Sebanyak 907 dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Gadjah Mada atau UGM menerima penghargaan kesetiaan dan purnabakti.

Baca Selengkapnya

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

29 Desember 2023

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro, menegaskan UGM telah memiliki sikap dan posisi yang tegas terkait hal itu.

Baca Selengkapnya

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal

Baca Selengkapnya

Tim Bimasakti Racing Team UGM Kembangkan Mobil Formula Hybrid

25 Januari 2023

Tim Bimasakti Racing Team UGM Kembangkan Mobil Formula Hybrid

Tim Bimasakti Racing Team Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dilaporkan telah memulai riset teknologi hybrid untuk mobil formula.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa UGM Terima Beasiswa Freeport

5 Oktober 2022

Puluhan Mahasiswa UGM Terima Beasiswa Freeport

50 mahasiswa UGM menerima beasiswa untuk satu semester sebesar Rp 5 juta dan 10 mahasiswa asal Papua menerima beasiswa biaya kuliah hingga lulus,

Baca Selengkapnya

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.

Baca Selengkapnya