Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas (kiri) dan Siti Rubi Aliya Rajasa (kanan). ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Surabaya - Siti Rubi Aliya Rajasa bersyukur bisa bertemu dengan suaminya, Edhie Baskoro Yudhoyono. Kecintaan keduanya terhadap aksesoris yang terbuat dari batu mulia mengeratkan hubungan mereka.
"Justru Tuhan mempertemukan kami karena kami punya kesukaan yang sama, yakni aksesoris itu," kata Aliya kepada Tempo di sela Kongres Demokrat, di Hotel Shangrila Surabaya, Rabu, 13 Mei 2015.
Saat itu Aliya tengah menemani mertuanya, Ani Yudhoyono, berkunjung ke stan pameran produk kerajinan lokal di halaman Hotel Shangri-La. Stan kelompok Mitra Sehati itu dibentuk oleh Persaudaraan Istri Anggota (PIA) Fraksi Partai Demokrat di Senayan. Aliya menjadi salah satu penggerak bidang promosi.
Di sana Ani memborong berbagai produk usaha kecil menengah dari berbagai daerah. Dengan lincah Aliya yang merupakan lulusan Jurusan Bisnis Internasional di Universitas Westminster, London, Inggris, itu menunjukkan kepada mertuanya sebuah batik sutra asli Papua berwarna kecokelatan dan cincin emas bermata mutiara.
"Saya suka mengoleksi aksesoris hasil kekayaan alam Indonesia, dari emas, mutiara, sampai batu akik Pacitan dan Aceh," kata putri Hatta Rajasa ini.
Menurut dia, kecintaannya pada aksesoris batu berawal sebelum ia menikah dengan putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono, Ibas. "Saya sudah pakai aksesoris emas Palembang dari warisan nenek saya," kata dia. Bahkan, saat pernikahannya Aliya menggunakan seluruh aksesoris emas warisan keluarga besarnya.
Koleksinya semakin bertambah ketika menjadi istri Ibas. Ibas, kata Aliya, sering membawa oleh-oleh aksesoris batu mulia. "Akhirnya saya banyak belajar juga dari dia karena dia putra Pacitan yang terkenal dengan batu akiknya," kata Aliya yang tengah hamil lima bulan ini.
