Melongok Surabaya Tempo Dulu dari Museum Surabaya  

Reporter

Minggu, 3 Mei 2015 13:55 WIB

Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) menyemprot lantai gedung Siola di Surabaya, Jawa Timur, 1 Mei 2015. Gedung Siola (White Away) didirikan pada 1877 dan merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Surabaya yang rencananya akan dibuat museum. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Surabaya - Sekitar seribu benda-benda yang memiliki nilai sejarah bagi Surabaya tempo dulu siap dipajang di Museum Surabaya Gedung Cagar Budaya Siola yang akan diresmikan pada Minggu, 3 Mei 2015.

"Saya akan tampilkan wali kota sejak zaman Belanda dan Jepang tahun 1942-1945, hingga era Gestapu (G30S PKI). Sejarah tak boleh bohong. Semuanya akan saya pasang," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ikut mempersiapkan peresmian di Museum Surabaya, Sabtu, 2 Mei 2015.

Menurut dia, benda-benda kuno yang menceritakan Surabaya tempo dulu, di antaranya foto wali kota sejak zaman penjajahan, mesin ketik, perlengkapan pemadam kebakaran, serta berbagai penghargaan.

Barang antik tersebut di antaranya berasal dari koleksi di masing-masing satuan kerja perangkat saerah (SKPD). "Banyak dinas yang memberikan koleksinya. Ini di luar ekspektasi saya," ujarnya.

Namun Risma mengakui benda kuno yang ditempatkan di museum tersebut masih belum lengkap. "Iya, memang belum lengkap, kami terus melengkapi," katanya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya ini menegaskan bahwa Museum Surabaya akan menjadi destinasi wisata baru. Menurut dia, di gedung Siola, selain museum, pihaknya akan mengisi beberapa ruangan dengan pusat jajan khas Surabaya, pameran lukisan, sentra UKM, hingga kantor SKPD. Beberapa SKPD yang kantornya dipindah ke gedung bersejarah itu adalah dinas kebudayaan dan pariwisata, dinas tanah dan bangunan serta dispendukcapil.

"BKPM, dinas tanah dan bangunan, serta dispendukcapil kita pindah ke sini supaya pelayanan ke masyarakat dekat. Pelayanannya mulai pukul 09.00 WIB pagi sampai pukul 21.00 WIB," kata alumnus ITS Surabaya itu.

Berkaitan dengan pertunjukan kesenian, wali kota mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa seniman. "Di sini nanti ada pertunjukan musik keroncong, jazz, tari, dan drama. Tinggal mengatur jadwalnya saja," katanya.

Risma mengatakan berbeda dengan Museum Tugu Pahlawan dan House of Sampoerna, Museum Surabaya menampilkan sejarah Kota Surabaya.

"Banyak turis yang nanya museum, tapi adanya Museum Tugu Pahlawan dan House of Sampoerna. Tapi yang menceritakan Surabaya sendiri belum ada," ujarnya.

Museum Surabaya, ujar Risma, dibuka untuk umum. Mereka yang ingin menyaksikan koleksi benda bersejarah dapat mengunjungin museum itu dengan gratis alias tidak dipungut biaya.

ANTARA

Berita terkait

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

21 Februari 2022

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

29 Juli 2021

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

6 Februari 2020

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

3 September 2019

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

Kementerian PUPR menyatakan, Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer.

Baca Selengkapnya

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

14 Oktober 2017

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

Kemenhub mendukung Danau Toba sebagai tujuan pariwisata dunia.

Baca Selengkapnya

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

4 Oktober 2017

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

Ketiadaan pelabuhan internasional menjadi perhatian Presiden Jokowi karena bakal mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

1 Oktober 2017

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

Bandar Udara di Kulonprogo ditargetkan mulai beroperasi pada 2019 untuk mendukung pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Baca Selengkapnya

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

22 September 2017

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

Desa Wirun yang dikenal dengan industri gamelannya menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Jogjakarta Plaza hotel untuk meningkatkan pariwisata.

Baca Selengkapnya

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

16 Agustus 2017

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

E-Plesiran juga terintegrasi dengan Google Maps yang bisa diakses masyarakat luas.

Baca Selengkapnya

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

13 Agustus 2017

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

Patung Banteng Wulung seberat tujuh ton berasal dari kayu fosil berusia2,5 juta tahun.

Baca Selengkapnya