Jenasah Yanni Libels Disemayamkan di Rumah Ronny Sianturi
Editor
Hadriani Pudjiarti
Rabu, 25 Maret 2015 21:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kematian personil Trio Libels, Yanny Djunaedi, sempat membuat bingung warga Rt 09/04, Kelurahan Pondok Pinang. Mereka tak menyangka bila kawasan pemukiman mereka bakal dijadikan tempat persemayaman. "Tadi saya juga bingung, Yanny itu siapa," ujar Adi Rachmanto, petugas keamanan setempat, Rabu, 25 Maret 2015.
Adi mengaku bingung lantaran tak satu pun warganya yang bernama Yanny. Ia baru mengetahui setelah mendatangi rumah Ronny Sianturi, salah seorang personil Trio Libels. Rupanya, Ronny menjadikan kediamannya sebagai tempat persemayaman terakhir. "Banyak warga sini yang membantu mengurus jenazah almarhum," katanya.
Lilis, 60 tahun, warga setempat, mengatakan, jasad Yanni tiba siang tadi sekitar pukul 14.00 WIB usai dirawat rumah sakit. Ia dan sejumlah warga ikut membantu melepas busana dan aksesoris yang melekat di tubuh almarhum lalu menyalinnya dengan kain panjang. "Saya bantu melepas cincin. Dijarinya banyak batu akik," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, warga setempat juga ikut mengurai kemacetan yang diakibatkan kendaraan para pelayat. Mereka menjadikan sebagian ruas jalan Muhi Raya sebagai lahan parkir. Langkah itu diambil lantaran jalan Muhi 12 yang berada di depan rumah Ronny tak mampu menampung beban kendaraan.
Yanni meninggal di usia 51 tahun tak lama setelah mendarat di Bandara Soekarno Hatta pagi tadi. Kala itu, ia baru saja menghadiri pemakaman Lo Kui Nam, ayah dari Presdien Komisaris Sriwijaya Air, Hendri Lie di Bangka. Petugas medis bandara menduga kematiannya akibat serangan jantung.
Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga baru saja selesai memandikan jasad Yanni. Tubuhnya lalu dibalut kain kafan dan kembali dibantarkan di ruang tengah rumah. Sejumlah handai taulan memadati rumah persemayan tersebut. Tampak di antara mereka vokalis Gigi, Arman Maulana, dan artis Thomas Jorgi.
Penentuan rumah Ronny sebagai tempat persemayaman sempat memicu persoalan keluarga besar almarhum. Mereka meminta agar jasad Yanni dibawa ke rumah kediaman almarhum di perumahan Lippo Karawaci, Tangerang. Namun permintaan itu batal dilaksanakan. Istri Yanni, Ervie Yuniarti, mengaku tak mempersoalkan masalah tersebut.
Ronny menjelaskan, penentuan itu merupakan hasil pembicaraannya dengan Ervie. Tak lama setelah mendapat kabar kematian sahabatnya, ia menawarkan diri agar menjadikan rumah kediamannya sebagai tempat persemayaman. "Kalau di Lippo Karawaci kan terlalu jauh," katanya.
RIKY FERDIANTO