Demam Batu Akik Klawing Purbalingga Difilmkan  

Reporter

Editor

Kurniawan

Rabu, 25 Maret 2015 12:13 WIB

Warga mencari batu akik dari Sungai Klawing, Purbalingga, Jateng, 18 Februari 2015. Perajin batu akik mengambil sumber batu dari Sungai Klawing, yang kini mulai langka karena penambangan yang terus menerus. Tempo/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Purbalingga - Cerita sukses kerajinan batu akik Klawing rupanya dapat ditransfer ke sebuah pementasan seni tradisional seperti yang dipersembahkan oleh Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Purbalingga. Ihwal booming batu akik Klawing ini diangkat dalam cerita berjudul Nagasui, yang ditampilkan dengan musik calung.

"Pesan yang disampaikan adalah usaha di bidang kerajinan batu yang menjadi ikon Purbalingga agar dapat lebih maju lagi. Namun pengelolaannya tidak sampai merusak alam dan lingkungan," ujar sang sutradara, Haryono Sukiran, Rabu, 25 Maret 2015.

Haryono mengatakan batu akik sudah menjadi primadona di Purbalingga. Selama ini para penambang mencari bebatuan di Sungai Klawing.

Salah satu batuan yang terkenal adalah Nagasui. "Dengan tarian ini, kami ingin menceritakan kondisi kekinian di Purbalingga," kata Haryono.

Lain lagi dengan para pelajar. Maraknya pencarian batu akik itu justru dikritik pelajar melalui film. Para sineas muda ini menangkap efek negatif berupa kerusakan alam yang terjadi di beberapa titik penambangan, seperti tebing-tebing batu. Belum lagi para pencari batu yang sampai menjarah batu-batu yang merupakan situs purbakala.

Fenomena ini kemudian ditangkap oleh komunitas Gerilya Pak Dirman Film menjadi film pendek Begal Watu (Begal Batu). Film ini disadur dari cerita pendek karya Misyatun, Mendhem Watu (Mabuk Batu).

"Melalui film, kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa boleh saja ikut-ikutan dalam booming batu akik, tapi perlu diperhatikan soal kelestarian alam dan situs-situs purbakala," kata Dinda Gita Rosita, sutradara film yang masih duduk di bangku kelas X sekolah menengah atas di Rembang, Purbalingga.

Begal Watu berkisah tentang seorang anak muda yang tergila-gila kepada batu. Setiap hari pekerjaannya mencari batu, tidak hanya di sungai tapi di semua tempat. Tidak hanya merusak alam dengan mencongkel batu-batu mulia di tebing air terjun, dia juga mengambil batu situs purbakala. Bahkan batu fondasi rumah tetangga pun ia congkel.

Karyo Gunawan, yang berperan sebagai Indra, pemuda pencari batu akik itu, mengatakan ini pengalaman pertama baginya bermain di film pendek. "Awalnya saya sebatas mendukung komunitas film yang katanya sudah tidak diakui pihak sekolah kami. Dan ternyata ikut produksi film itu ramai dan mengasyikkan," ujar siswa kelas XI ini.

Setelah beberapa hari lalu memproduksi film dokumenter, komunitas film yang berdiri pada 2010 ini memproduksi film fiksi pendek dengan biaya sendiri untuk turut berpartisipasi dalam program Kompetisi Pelajar Banyumas Raya Festival Film Purbalingga 2015 pada Mei mendatang.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Entrepreneur Baru Perlu Inovasi Teknologi, Teten: Tidak Lagi Keripik, Batik, Akik, Kosmetik

11 Agustus 2023

Entrepreneur Baru Perlu Inovasi Teknologi, Teten: Tidak Lagi Keripik, Batik, Akik, Kosmetik

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan entrepreneur baru harus lebih inovatif dan melahirkan sesuatu baru.

Baca Selengkapnya

Meski Sudah Tak Tren Lagi, 3 Sentra Batu Akik di Indonesia Masih Hidup

18 Juli 2023

Meski Sudah Tak Tren Lagi, 3 Sentra Batu Akik di Indonesia Masih Hidup

Batu akik sempat menjadi tren di Indonesia pada 2015. Berikut beberapa sentra batu akik yang masih berjualan hingga saat ini.

Baca Selengkapnya

Sebelum Lato-lato, Indonesia Pernah Demam Gelombang Cinta, Batu Akik hingga Janda Bolong

25 Januari 2023

Sebelum Lato-lato, Indonesia Pernah Demam Gelombang Cinta, Batu Akik hingga Janda Bolong

Hari ini, Indonesia sedang mengalami demam lato-lato, sebelumnya pernah dilanda demam gelombang cinta, batu akik hingga janda bolong.

Baca Selengkapnya

Ingat Zaman Demam Batu Akik, Ini 5 Jenis Batu Cincin yang Masih Dicari

30 Agustus 2022

Ingat Zaman Demam Batu Akik, Ini 5 Jenis Batu Cincin yang Masih Dicari

Demam batu akik pernah melanda Indonesia pada 2015 silam. Ada banyak ragam batu akik, yaitu Bacan, Zamrud, Topas, Kalimaya, dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Bansos Covid-19: Pejabat Kemensos Akui Terima Sepeda Brompton

10 Mei 2021

Sidang Bansos Covid-19: Pejabat Kemensos Akui Terima Sepeda Brompton

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial membantah menerima Rp 1 miliar dari terdakwa kasus suap bansos Covid-19.

Baca Selengkapnya

Fosil Gajah Purba Hampir Digosok Dijadikan Batu Akik

17 Januari 2020

Fosil Gajah Purba Hampir Digosok Dijadikan Batu Akik

Warga tidak menyadari batuan yang mereka temukan adalah fosil gajah purba. Ada fosil tulang dijadikan tungku buat memasak.

Baca Selengkapnya

Vlog Perdana Ahok: Akik Menyala Temani di Bui

25 Januari 2019

Vlog Perdana Ahok: Akik Menyala Temani di Bui

Ahok mengunggah video blog atau Vlog pertamanya di YouTube.

Baca Selengkapnya

Tacun Kasser, Mengubah Batu Akik Menjadi Miniatur Cantik

3 November 2018

Tacun Kasser, Mengubah Batu Akik Menjadi Miniatur Cantik

Tacun Kasser tak hanya mengasah batu akik jadi cincin, tapi menjadi miniatur yang menarik

Baca Selengkapnya

Tertipu Batu Akik Bertuah, Sepeda Motor Amblas Dibawa Pencuri

2 Maret 2018

Tertipu Batu Akik Bertuah, Sepeda Motor Amblas Dibawa Pencuri

Polres Metro Jakarta Selatan menangkap satu orang pelaku pencurian motor dengan modus penipuan menggunakan batu akik.

Baca Selengkapnya

Suvenir Asian Games 2018, Fadli Zon Usulkan Batu Akik Garut

28 Februari 2018

Suvenir Asian Games 2018, Fadli Zon Usulkan Batu Akik Garut

Batu akik Garut yang mempunyai beraneka ragam motif pernah diusulkan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menjadi suvenir Asian Games 2018.

Baca Selengkapnya