Putih Hitam Lasem, Kampanye Anti-Rasial

Reporter

Minggu, 15 Maret 2015 07:28 WIB

Desainer Harry Darsono. (jakarta-berlin.de)

TEMPO.CO, Jakarta: D'ArtBeat kembali mementaskan ulang drama musikal Putih Hitam Lasem. Drama musikal ini bercerita tentang percintaan anak-anak manusia dengan latar belakang perbedaan ras. Dari pentas ini, mereka ingin menyajikan sebuah nilai-nilai kemanusiaan untuk menghilangkan sikap rasial.

“Kami berharap penonton mendapatkan nilai yang dapat dipelajari dan diterapkan soal peranakan dan kawin campur. Ada pula nilai pengorbanan di sana,” ujar produser eksekutif drama, Grace Kusno, saat konferensi pers di Ciputra Artpreneur, Sabtu, 14 Maret 2015.

Selain Grace, hadir pula desainer kondang Harry Darsono. Harry menjadi konsultan desainer sekaligus merancang busana panggung yang dikenakan para pemain drama.

Harry juga mengatakan pentas ini sekaligus menjadi ajang untuk memperlihatkan persoalan kawin campur sekaligus kampanye kesadaran anti-rasial. “Yang teriak pribumi dan non-pribumi itu yang paling jahat. Di Indonesia ini hampir 90 persen tidak ada yang pribumi, sudah bercampur-campur,” ujarnya.

Menurutnya, hal inilah yang menjadi salah satu sumber persoalan dan mudahnya masyarakat diadu domba. Menurutnya isu pembauran itu sudah ketinggalan zaman. Pria yang meraih gelar PhD di Psychology di Christchurch College, Oxford, Inggris, itu mengatakan sejak dulu masyarakat Indonesia rentan untuk diadu domba. Karena masyarakat tidak mau tahu tentang sejarahnya.

Drama ini mengambil latar belakang kota dan budaya kota Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Pementasan ini akan menampilkan tontonan teater, musik, paduan suara, dan tarian. Musik, lagu ditulis serta diaransemen oleh Aminoto Kosin dan Pamela Kosin.

Drama musikal ini disutradarai oleh Ibas Aragi. Karya terakhir sutradara ini adalah drama berjudul Biola di Atas Atap yang dipentaskan oleh Teater Legiun. Drama ini berkisah tentang persahabatan Lian Hoa seorang gadis Tionghoa, dari keluarga Tan, pemilik pembatikan Padma Putera, dengan Ario Adiatmojo, dari keluarga Jawa, pemilik pembatikan Banyu Bening.

Setelah beranjak dewasa persahabatan itu berkembang menjadi percintaan. Tapi persahabatan dan percintaan ini tak direstui kedua keluarga. Hingga terjadi musibah kebakaran yang membuat situasi makin rumit.

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

39 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.

Baca Selengkapnya

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.

Baca Selengkapnya

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi

Baca Selengkapnya

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.

Baca Selengkapnya