Booming Akik, Pengrajin Raup Untung

Reporter

Rabu, 18 Februari 2015 04:09 WIB

Seorang pecinta batu akik atau batu alam menunjukkan sejumlah cincin batu akik koleksinya yang di jual mulai harga 1,5 juta hingga 25 juta rupiah di Malang, Jawa Timur, 3 Februari 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO , Pacitan: Booming hobi batu akik membuat para perajinnya meraup berkah. Mereka bermunculan menerima jasa potong batu, membentuknya, menghaluskan, hingga membuatnya menjadi cincin dan mencetak omzet hingga Rp 700 ribu per hari.

Ini seperti yang terjadi di Pacitan, satu diantara sentra batu akik di Jawa Timur. Jumlah perajin di wilayah kabupaten itu meningkat lebih dari dua kali lipat. "Sebelum batu akik menjadi tren hanya ada 125 perajin, tapi sekarang menjadi 320," kata Kepala Bidang Perindustrian, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, Nanang Indrajanto, Selasa 17 Februari 2015.

Juga, dua tahun lalu, para perajin itu terdata hanya berkelompok di Kecamatan Donorojo. Sekarang, mereka sudah terbar di 11 wilayah kecamatan yang lain. Mereka menerima jasa pemotongan, membentuk, menghaluskan, dan memasang batu akik ke tempatnya (emban).

Nanang adalah satu diantara perajin itu. Menurutnya, mayoritas perajin mengolah batu berjenis kalsedon (calchedony) yang terlihat bening dan tembus cahaya. Batu jenis ini banyak ditemukan di aliran sungai maupun ladang warga di wilayah Kecamatan Donorojo, Punung, dan Bandar. "Batu kalsedon seolah menjadi ikon batu akik di Pacitan. Penghobi dari luar kota banyak yang mencari ke sini (Pacitan)," ujar Nanang.

Yordan Argata, perajin lain membenarkan penghobi tidak hanya berasal dari Pacitan. Mereka juga datang dari sejumlah kota di Jawa Tengah seperti Wonogiri dan Solo. "Bahan yang mereka bawa kebayakan kalsedon dan kami hanya mengolahnya," ujar dia.

Proses pengolahan batu alam menjadi layak pakai, Yordan mengatakan, rata-rata berlangsung sekitar satu jam. Langkah pertama yang dilakukan adalah memotong batu sesuai dengan motif atau alurnya. Kemudian, membentuk batu dengan menggunakan gerinda listrik, dihaluskan dengan kertas gosok, dan dipoles kain yang telah dibubuhi serbuk khusus.

"Kalau sudah selesai tinggal kemauan konsumen, mau di-embani (dimasukkan ke tempat) atau tidak," kata Yordan.

Dari usaha baru yang mulai digeluti empat bulan lalu itu, Yordan mengatakan mampu mengantongi omzet antara Rp 600-700 ribu per hari, atau 10 kali lipat dari penghasilan para perajin di masa sebelum ada booming. Duit sebanyak itu merupakan hasil pengolahan rata-rata 60 batu akik per hari. "Hasilnya cukup banyak, tapi saya kira usaha seperti ini tak bisa bertahan lama karena keberadaan batu alam terbatas," ujarnya.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Entrepreneur Baru Perlu Inovasi Teknologi, Teten: Tidak Lagi Keripik, Batik, Akik, Kosmetik

11 Agustus 2023

Entrepreneur Baru Perlu Inovasi Teknologi, Teten: Tidak Lagi Keripik, Batik, Akik, Kosmetik

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan entrepreneur baru harus lebih inovatif dan melahirkan sesuatu baru.

Baca Selengkapnya

Meski Sudah Tak Tren Lagi, 3 Sentra Batu Akik di Indonesia Masih Hidup

18 Juli 2023

Meski Sudah Tak Tren Lagi, 3 Sentra Batu Akik di Indonesia Masih Hidup

Batu akik sempat menjadi tren di Indonesia pada 2015. Berikut beberapa sentra batu akik yang masih berjualan hingga saat ini.

Baca Selengkapnya

Sebelum Lato-lato, Indonesia Pernah Demam Gelombang Cinta, Batu Akik hingga Janda Bolong

25 Januari 2023

Sebelum Lato-lato, Indonesia Pernah Demam Gelombang Cinta, Batu Akik hingga Janda Bolong

Hari ini, Indonesia sedang mengalami demam lato-lato, sebelumnya pernah dilanda demam gelombang cinta, batu akik hingga janda bolong.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

2 Oktober 2022

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan pemerintah akan bertanggung jawab atas biaya perawatan dan pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya

Ingat Zaman Demam Batu Akik, Ini 5 Jenis Batu Cincin yang Masih Dicari

30 Agustus 2022

Ingat Zaman Demam Batu Akik, Ini 5 Jenis Batu Cincin yang Masih Dicari

Demam batu akik pernah melanda Indonesia pada 2015 silam. Ada banyak ragam batu akik, yaitu Bacan, Zamrud, Topas, Kalimaya, dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

3 Mei 2022

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dana Pemerintah Daerah Jawa Timur di perbankan memiliki saldo tertinggi per Maret 2022.

Baca Selengkapnya

Sidang Bansos Covid-19: Pejabat Kemensos Akui Terima Sepeda Brompton

10 Mei 2021

Sidang Bansos Covid-19: Pejabat Kemensos Akui Terima Sepeda Brompton

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial membantah menerima Rp 1 miliar dari terdakwa kasus suap bansos Covid-19.

Baca Selengkapnya

Fosil Gajah Purba Hampir Digosok Dijadikan Batu Akik

17 Januari 2020

Fosil Gajah Purba Hampir Digosok Dijadikan Batu Akik

Warga tidak menyadari batuan yang mereka temukan adalah fosil gajah purba. Ada fosil tulang dijadikan tungku buat memasak.

Baca Selengkapnya

Vlog Perdana Ahok: Akik Menyala Temani di Bui

25 Januari 2019

Vlog Perdana Ahok: Akik Menyala Temani di Bui

Ahok mengunggah video blog atau Vlog pertamanya di YouTube.

Baca Selengkapnya