Wayang Masuk Kampus, Calon Dokter Ujian Pentas Wayang

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 25 September 2014 10:28 WIB

ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Depok - Meski wayang lahir dari budaya asli Jawa, tidak semua orang Jawa memahami bahasa pewayangan. Seperti yang diakui oleh beberapa mahasiswa Universitas Indonesia asal Surabaya, Jawa Timur, Kamilia Puspita Ayu, 18 tahun. Menurut dia, bahasa pewayangan tidak sama dengan bahasa Jawa biasa. (Baca: WGTC, Mahasiswa Belajar Bikin Wayang)

"Saya bisa bahasa Jawa, tapi enggak bisa mengerti bahasa pewayangan," kata Kamilia saat ditemui di acara Wayang Goes to Campus 2014, Rabu, 24 September 2014. Bahasa yang dipakai dalang, kata dia, adalah bahasa Jawa halus. (Baca: Komunitas Wayang UI Usulkan Hari Wayang Nasional)

Karena itu, dia dan dua sahabatnya, Qonita Veria, 18 tahun, dan Annisa Azri, 18 tahun, yang sama-sama tak bisa mengerti bahasa pewayangan mengambil mata kuliah seni pada mata kuliah pilihan. "Kita pilih karena pengin nyoba. Unik gitu karena di SMA mana ada wayang," katanya. Padahal, ujarnya, di mata kuliah tambahan itu ada pilihan olahraga juga, tapi mereka memilih seni. (Baca juga: Ada Pertunjukan Wayang Selama 4 Hari di UI Depok)

Menurut Qonita, saat ini mereka masih dalam tahap membaca skrip naskah pewayangan pada mata kuliah tersebut. Namun, mereka harus bersiap diri karena pada ujian akhir semester nanti harus bisa memainkan wayang. "Ujian akhir bisa ada pentas (wayang)," kata mahasiswa Fakultas Kedokteran UI tersebut.

Bukan cuma mahasiswa Fakultas Kedokteran, mahasiswa Sastra Jawa UI semester III, Khairunnisa Kusuma, 19 tahun, saja belum terlalu memahami bahasa pewayangan. "Sampai sekarang belum begitu paham," katanya. Menurut dia, sampai semester III mereka belum mendapatkan mata kuliah pewayangan. "Semester 5 baru ada mata kuliahnya."

Menurut anggota Kelompok Wisata Wayang Yogyakarta, Sujiono, 54 tahun, tidak heran jika orang Jawa sendiri tidak tahu bahasa pewayangan. Soalnya, wayang memakai bahasa Jawa halus kromo inggil. "Memang tidak sama dengan bahasa saat ini," katanya.

Ketua Umum Wayang Goes to Campus UI Dwi Woro Mastuti juga mengakui bahwa masalah bahasa menjadi fokus para dalang saat ini. Apalagi, ada rencana permintaan Hari Wayang Nasional kepada pemerintah. Artinya, kehadiran wayang harus dirasakan oleh semua daerah di Indonesia. "Saat ini dalangnya sudah mulai fokus ke situ (tidak melulu menggunakan bahasa Jawa)," katanya. Soalnya, dalang juga memahami tidak semua penonton mengerti Jawa.

ILHAM TIRTA

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014

Berita terpopuler lainnya:
Wartawati Tempo Dilecehkan Simpatisan FPI
FPI Minta Ahok Jaga Mulut
Soal Gantung Diri di Monas, Anas: Siapa Bilang?
Adnan Buyung: Jaksa Penuntut Anas Bodoh

Berita terkait

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

20 November 2021

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

Wayang kulit merupakan salah satu karya adiluhung Indonesia telah diakui oleh UNESCO melalui penetapan resmi pada 2003.

Baca Selengkapnya

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

24 April 2020

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

Tim khusus FIK UI ini mengedukasi masyarakat tentang penularan, pencegahan dan tanda gejala COVID-19 hingga kesehatan mental masyarakat selama wabah.

Baca Selengkapnya

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

24 April 2020

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

Universitas Indonesia (UI) menempati peringkat 47 dunia sebagai perguruan tinggi yang mampu memberikan dampak bagi sosial dan ekonomi bangsa.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

24 April 2020

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

DPPM UI menyalurkan bantuan berupa 1.368 paket kebersihan diri berupa sampo, sikat dan pasta gigi untuk menunjang sanitasi cegah Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

24 April 2020

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam menjelaskan ada 11 kelompok pasien yang dianjurkan tidak berpuasa selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

24 April 2020

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

Berdasarkan peringkat Times Higher Education Universitas Indonesia berada di urutan ke 47, UGM 72, dan IPB peringkat 77.

Baca Selengkapnya

Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

23 April 2020

Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

Pengamat dari Puskapol UI menyebut munculnya Prabowo yang membela Jokowi menunjukkan pemerintah sedang dalam tekanan menghadapi Covid-19.

Baca Selengkapnya

UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

18 April 2020

UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

Inovasi APD ini diharapkan mampu melindungi para petugas medis yang bertugas merawat para pasien COVID-19.

Baca Selengkapnya

UI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik

14 April 2020

UI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik

Jumlah tersebut terdiri atas 739 calon mahasiswa program Vokasi, 640 program Sarjana Kelas Paralel, dan 257 program Sarjana Kelas Internasional.

Baca Selengkapnya

UI Terima 1.106 Mahasiswa Baru melalui SNMPTN 2020

8 April 2020

UI Terima 1.106 Mahasiswa Baru melalui SNMPTN 2020

Setelah SNMPTN 2020, ada jalur penerimaan lain yang dibuka yakni SBMPTN dan SIMAK UI. Proses seleksi ikut dipengaruhi wabah COVID-19.

Baca Selengkapnya