Atas saran dokter dan khawatir akan kesehatan putrinya, Riyanti akhirnya meminta perawat dari rumah sakit untuk menjemput Chacha di apartemennya. Menurut dia, saat dijemput oleh perawat, Chacha tidak melakukan perlawanan. Namun dia meminta izin untuk menelepon pengacaranya, O.C. Kaligis, sebelum dibawa ke rumah sakit. Setelah menelepon, Chacha setuju dibawa dengan ditemani asisten dan manajernya. (Baca: Motif Penyekapan Versi Pengacara Marshanda)

"Saat dibawa, dia tidak pingsan atau lemas. Bahkan dia ajak adiknya untuk satu mobil dengannya," katanya. Sesampainya di rumah sakit, Riyanti mengaku mengurus dan membayar semua biaya administrasi. "Perlu diketahui, semua biaya saya yang bayar," ujarnya.

Chacha tidak melakukan perlawanan ataupun teriak-teriak saat di rumah sakit. Riyanti juga mengaku tidak menaruh preman. Bahkan, menurut Riyanti, Marshanda justru mengucapkan terima kasih sudah dibawa ke rumah sakit. "Mama, terima kasih, ya. Mama melakukan ini untuk saya, karena saya tahu, ini yang saya perlukan," ujar Riyanti menirukan perkataan putrinya.

Setelah perawatan selama delapan hari, pada 3 Agustus 2014, Chacha keluar dari rumah sakit. Riyanti mengatakan Chacha bertanya pada dirinya, apakah ia dibolehkan pulang. "Ya, tentu saja, baik-baik semua, kan," katanya saat itu.

• Sebelumnya
• 1
• 2
• 3
• Selanjutnya