Lucky Hakim menyapa simpatisan PAN, pada saat kampanye di Bojongsari, Depok, (30/3). Lucky, aktor sekaligus calon anggota legislatif, berjanji memperhatikan kesejahteraan warga Depok bila terpilih. TEMPO/Ilham Tirta
TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Lucky Hakim memilih bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) karena kagum pada sosok Amien Rais. Kekagumannya terhadap mantan Ketua Umum PAN itu bahkan membuatnya mengabaikan partai lain.
Lucky menceritakan ihwal dirinya menjadi kader muda PAN. "Saya orang awam, saya hanya mengenal sosok Amien Rais dalam dunia politik. Saya mulai tahu sosok Amien pada saat Reformasi, sehingga saat saya mulai penasaran dengan politik, nama yang langsung saya search itu Amien Rais," kata Lucky saat ditemui di rumahnya di kawasan Cimanggis, Jumat, 27 Juni 2014.
Bukan hanya Amien, Lucky juga mengaku nyaman berada dalam lingkungan PAN. "Ada banyak artis di sana, dan saya merasa punya banyak teman yang seprofesi," lanjut Lucky. (Baca: Gagal di Pilkada, LuckyHakim Lolos ke Senayan)
Meski begitu, aktor 34 tahun ini mengaku sempat melirik partai lain, seperti PPP. "Saya merasa dihargai di PAN, berbeda dengan beberapa oknum di partai lain yang menyepelekan artis berpolitik. Mereka menganggap artis itu bodoh soal politik," kata Lucky.
Lantas bagaimana menanggapi pandangan bahwa artis hanya menjadi badut untuk partai? Dari awal dia sudah menegaskan bergabung dalam partai bukan untuk jadi badut atau pendulang suara.
"Saya bahkan sempat ditegur oleh ketua umum, karena saya selalu menolak untuk membantu salah satu kader berkampanye. Prinsip saya tidak mungkin berteriak pilih bapak ini dan itu sedangkan saya sendiri tidak mengenalnya," kata Lucky.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
