TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki hubungan yang sangat erat dengan almarhum Idris Sardi membuat Fadli Zon, politikus serta budayawan, ingin memberikan kenangan manis di akhir hayat almarhum. Fadli Zon pun memberikan penghormatan dengan menyediakan rumah kreatif Fadli Zon sebagai tempat persemayaman terakhir almarhum sebelum dimakamkan.
"Bagi saya, beliau adalah seorang tokoh musik Indonesia yang saya kira sampai sekarang tidak ada gantinya. Sejak 1953, saat berusia 15 tahun, beliau bahkan sudah menyelenggarakan konser dan menjadi konser master termuda di Indonesia, bahkan di dunia," ujar Fadli Zon, saat ditemui di rumah duka, Senin, 28 April 2014.
Bagi Fadli, karya-karya Idris Sardi sangat berpengaruh dalam sejarah Indonesia. "Mas Idris pun pernah mendapatkan penugasan dari Bung Karno ketika Operasi Trikora 1962. Di tahun 70-an dan 80-an juga telah banyak mendapatkan Piala Citra dan Piala FFI untuk karya-karya musiknya (Baca: Addie MS Anggap IdrisSardi Guru yang Hebat)."
Idris Sardi juga dikatakan memiliki pangkat tentara sebagai letnan kolonel untuk terus mengembangkan musik Tentara Nasional Indonesia. "Beliau adalah aset nasional, national treassure. Sulit mencari penggantinya. Seorang yang perfeksionis dan melahirkan karya dengan sepenuh bati, sepenuh rasa untuk bangsa dan negara."
Sebelumnya, Fadli Zon juga telah mengarang buku Idris Sardi, Perjalanan Maestro Biola Indonesia yang ditulis sendiri oleh Fadli Zon. Buku ini hasil wawancara dengan Idris Sardi dan riset terhadap sejumlah dokumen tulisan dan foto. Buku menceritakan perjalanan seorang maestro biola, komponis, dan ilustrator musik Indonesia yang luar biasa. Buku dilengkapi CD musik perjalanan Idris Sardi yang merupakan sedikit cuplikan karya.