TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, yang baru-baru ini terjadi di salah satu sekolah swasta bertaraf internasional di Jakarta, memang sedang menjadi perhatian khusus para orang tua. Begitu juga yang dirasakan oleh presenter kondang, Irfan Hakim.
Memiliki tiga orang anak perempuan, yang salah satunya sudah bersekolah, membuat Irfan khawatir dan cemas akan kejadian tersebut. "Saya kaget saat mendengar kasus ini. Hal ini memang bisa terjadi di mana saja. Makanya kita sebagai orang tua harus selalu waspada dan menjaga anak kita dimana pun," ujar Irfan saat ditemui di kawasan Dharmawangsa, Jakarta, Senin, 21 April 2014.
Menurut Irfan, para orang tua harus terjun langsung mengawasi anaknya dan juga jangan terlalu menaruh kepercayan pada orang terdekat. Orang tua harus selalu bersikap hati-hati. Salah satu cara Irfan dan istri untuk menjaga anak-anaknya dari pelecehan seksual adalah dengan memberikan edukasi yang sesuai dengan umur mereka.
"Kita harus memberikan edukasi mengenai seks sesuai dengan umur anak. Ajarkan mereka, mana yang boleh dan tidak. Ajarkan tentang rasa malu agar mereka juga bisa menjaga diri. Ajarkan mana yang tabu mana yang tidak, mana yang boleh dilakukan mana yang tidak," kata pembawa acara ajang dangdut itu.
Yang terpenting, dari setiap kegiatan anak, kata Irfan, orang tua harus selalu mengawasi. Sebab, hal-hal negatif atau kejahatan seksual juga terdapat dari televisi, games, komik dan ponsel. "Kita harus mendampingi kegiatan mereka. Seperti contohnya ada beberapa kartun yang saya tidak izinkan anak saya untuk menonton karena ada beberapa adegan yang tidak sesuai dengan umurnya. Jadi, saya lebih baik memberikan tontonan yang mengandung edukasi yang sesuai dengan umur anak saya," ujar Irfan