Berkah Dalang Asep Sunandar Mengalir ke Nayaga

Reporter

Editor

Eni Saeni

Sabtu, 5 April 2014 17:14 WIB

Dalang Asep Sunandar Sunarya mementaskan Wayang Golek dengan lakon berjudul 'Narayana Ngalalana' dalam acara "Melestarikan Budaya Sunda" di Teater Terbuka Taman Budaya Jawa Barat, Bandung, 27 Desember 2013. ANTARA/Asip/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Bandung - Kemasyuran dalang kawakan Asep Sunandar Sunarya melimpahkan rezeki bagi orang-orang disekitarnya. Lelaki 14 anak asal Giriharja, Kampung Jelekong, Kabupaten Bandung, ini telah memberi jalan bagi Suyanto, salah seorang nayaga atau asisten dalang yang setia menemani Asep dari awal karirnya.

Suyanto alias Yanto bergabung bersama Asep sejak masih bujang. Sekitar tahun 1979, Asep menawari Yanto dan istrinya, Ratminah, untuk tinggal di daerah Jelekong. Rumah tersebut dicicil Yanto dengan satu kotak wayang yang terdiri dari 100 wayang golek.

Saat itu, Ratminah turut membuatkan baju wayang untuk melunasi pembayaran rumah. Hingga saat ini, keluarga Yanto masih aktif membuat wayang beserta aksesorisnya untuk keluarga Asep.

Ketiga anak Yanto, yaitu Rani Anggraeni, Rika Tania dan Riki Kartawiyoga, pun kecipratan rezeki wayang goleng Asep. Rani dan Rika membuat baju wayang golek sejak sepuluh tahun yang lalu, sedangkan Riki membangun rumah produksi wayang golek Giri Laya di Jalan Giriharja Jelekong No 130 RT 03 RW 01, Baleendah, Kabupaten Bandung.

Rani, perempuan 33 tahun ini mengatakan bisa membeli tanah seluas 10 tumbak atau sekitar 140 meter persegi, dari hasil pembuatan baju wayang golek pada 2013. "Terakhir kali saya buat baju wayang golek untuk Pak Asep itu tahun 2013. Saya jual satu kotak penuh," Rani kepada Tempo, Jum'at, 4 April 2014.

Satu kotak pakaian wayang terdiri dari 80 hingga 100 pasang pakaian. Setiap satu setel pakaian yang sudah dilengkapai aksesoris dibandrol seharga Rp 200 ribu. Sedangkan pakaian yang belum diberi aksesoris dibandrol Rp 100 ribu. Khusus untuk baju yang dipesan Asep, Rani sengaja memakai bahan beludru kualitas utama dan mute Jepang untuk pemanisnya. Pola yang digunakan pun lebih rumit dari pola kebanyakan.

Biasanya Asep memesan pakaian wayang kalau pakaian tersebut sudah rusak atau perlu diperbaiki. Hingga saat ini, Rani dan adiknya masih membuat baju wayang golek untuk keluarga maestro pasundan itu, terutama pada Batara Sena, anak ke-8 Asep.

Selain itu, Ratminah, Ibu Rani, turut membuat baju wayang untuk dijual ke Toko Sarinah Jakarta, Toko Batik Keris dan Toko Sin-sin di Jalan Braga, Bandung. Omzet penjualan baju tersebut sekitar Rp 10 juta per bulan.

Adapun Riki, adik Rani, juga kebagian rezeki wayang Asep dengan memperoleh untung bersih sebesar Rp 15 juta tiap bulannya dari penjualan wayang goleknya. Wayang yang dijual Riki beragam ukuran, mulai dari 21 hingga 65 sentimeter. Harganya berkisar antara Rp 75 ribu hingga Rp 600 ribu.

Di mata keluarga Yanto, Dalang Asep adalah sosok yang mampu mengayomi orang-orang di sekitarnya. "Waktu saya SD, bapak ikut keliling dunia sama Pak Asep," kenang Rani.

Selain keluarga Yanto, ada juga Djajang Rukmana, sekretaris Asep yang berkecimpung dalam usaha pewayangan. Djajang mulai memproduksi wayang dari tahun 2000. Wayang tersebut dijual di Galeri Putra Giriharja 3, berdekatan dengan rumah Asep. Omzet per bulannya mencapai Rp 25 juta.

Kini, maestro wayang goleng yang turut melestarikan tradisi budaya Sunda. merupakan dalang fenomenal asal Giriharja, Kabupaten Bandung, yang meninggal dunia pada Senin, 31 Maret, lalu. Beliau dimakamkan di pemakaman keluarga, di Jalan Giriharja RT 01 RW 01, Kampung Jelekong, Kelurahan Jelokong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

FATHIMAH SALMA ZAHIRAH

Berita terkait

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

20 November 2021

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

Wayang kulit merupakan salah satu karya adiluhung Indonesia telah diakui oleh UNESCO melalui penetapan resmi pada 2003.

Baca Selengkapnya

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

21 Januari 2019

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

Wayang potehi dipentaskan pada 20-21 Januari dalam perayaan ulang tahun Hok Tek Ceng Sin, atau Dewa Bumi untuk kemakmuran dan jasa.

Baca Selengkapnya

Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

11 November 2018

Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

Pertunjukan wayang kulit semalam suntuk ini digelar pada hari ke-2 perayaan ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

11 November 2018

Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

Acara ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah, akan ditutup dengan pembekalan calon legislatif partai di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

27 Januari 2018

Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

Menurut panitia acara pagelaran wayang, Ki Purwo Asmoro yang tampil di acara ulang tahun PDIP ini adalah dalang favorit Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

27 Januari 2018

Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

Megawati mulai menyukai wayang sejak kecil karena ayahnya, Presiden RI ke-1 Soekarno kerap menggelar pertunjukan wayang di Istana.

Baca Selengkapnya

Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

11 November 2017

Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

Wayang kulit menjadi salah satu benda seni yang dipamerkan dalam rangkaian Festival Europalia Indonesia di museum Kota Binche.

Baca Selengkapnya

Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

26 September 2017

Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

Ada wayang kulit dalam serial televisi Star Trek: Discovery episode terbaru yang tayang pada akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

7 Juli 2017

PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

Pada Maret lalu, PT KAI juga menyerahkan bantuan senilai Rp 150 juta untuk gedung kesenian itu.

Baca Selengkapnya

Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

3 Juli 2017

Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

Lakon Rama Tambak dalam Opera Ranayana ini tak hanya menyuguhkan konflik antar-kerajaan, tapi juga menyelipkan pesan-pesan lingkungan.



Baca Selengkapnya