Dalang Wayang Kulit Ajukan Dana Rp 20 miliar

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 25 Februari 2014 20:00 WIB

Pagelaran Wayang kulit dengan Dalang Ki Mantep Sudarsono. (TEMPO/Novi Kartika)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Gunung Kidul mendesak Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta membuat kebijakan pendistribusian paket pentas wayang agar lebih merata. Ketua Pepadi Gunung Kidul Heri Nugroho menuturkan, kebijakan pendistribuan perlu dibuat sebagai pendorong para dalang mendapat kuota sama dalam meningkatkan frekuensi tampil untuk promosi.

“Selama ini Pemerintah DIY tidak punya wilayah khusus meskipun selalu ada anggaran untuk paket pentas wayang. Yaitu APBD atau Dana Keistimewaan,” kata Heri kepada Tempo Selasa 25 Februari 2014. Menurut dia, tanpa alokasi khusus distribusi paket pagelaran wayang hanya jatuh ke dalang di Kota Yogyakarta.

Tahun ini Pepadi Gunung Kidul mendapat Rp 180 juta untuk menggelar sebanyak 36 pentas. Angka ini sama dengan tahun lalu. Biaya per paket pentas terpaksa harus ditekan agar lebih banyak dalang yang tampil. Dari biaya Rp 8 juta normalnya satu kali pentas, dipangkas menjadi Rp 5 juta. “Dari 120 dalang, yang tampil 36 dalang untuk tahun ini, lainnya kami persilakan mencari penghasilan sendiri,” kata dia.

Pepadi Gunung Kidul tak melarang dalang dipakai partai politik menjelang Pemilu 2014. “Kami tidak bisa melarang karena menyangkut matapencaharian," kata dia. (Baca: Pentas Wayang Kulit)


Kepala Seksi Pelestarian dan Pengembangan Nilai-nilai Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gunung Kidul Restu Rahardja mengantakan pemerintah sudah memperbanyak porsi pentas dalang di Gunung Kidul. “Bisa dibandingkan dengan kabupaten lain, Gunung Kidul paketnya terbanyak di DIY,” kata dia.

Bahkan dengan Dana Keistimewaan yang dicairkan pada 2013 lalu, pemerintah DIY turut menambah paket pentas di luar APBD kabupaten, yakni 14 paket. “Yang mengisi dalang dari Pepadi,” kata dia. Restu mengakui, selama ini paket pentas dari dana APBD DIY memang tak sampai mengalir ke Gunung Kidul.

Untuk memperbanyak paket pentas seni tradisi khususnya wayang di Gunung Kidul pemerintah setempat telah mengajukan anggaran dua kali lipat dari tahun sebelumnya. “Tahun ini kami ajukan Rp 20 miliar Dana Keistimewaan, baik untuk memperbanyak pentas serta pengadaan alat seperti gamelan,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

11 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

47 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

51 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

55 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

57 hari lalu

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya