Misyatun, Siswa Rembang Raih Sutradara Film Pendek
Editor
Evieta Fadjar Pusporini
Minggu, 22 Desember 2013 14:02 WIB
TEMPO.CO, Purbalingga - Misyatun, siswa kelas III SMK Rembang, Purbalingga, meraih penghargaan Sutradara Muda Berbakat Film Pendek Piala Maya 2013 dalam film Lawuh Boled. Ia meraih penghargaan khusus yang diberi nama Iqbal Rais Award.
"Penghargaan ini menginspirasi saya untuk terus membuat film. Dari kampung untuk Indonesia," kata Misyatun atau yang biasa disapa Meisya si Mbeling, pada 22 Desember 2013.
Meski dari keluarga kampung, ia ingin melanjutkan kuliah dengan mencari beasiswa dari jurusan sinematografi. Bagi dia, membuat film sudah menjadi dunianya.
Misyatun mulai membuat film sejak duduk di SMP Negeri Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga. Sekolah yang berada di atas bukit dan sulit akses transportasi itu selama ini berjalan cukup baik regenerasinya dalam mencetak sutradara-sutradara muda.
Penganugerahan Piala Maya 2013 digelar di Galeri Seni Umaniara de Brawijaya Jakarta pada Sabtu, 21 Desember 2013. Penjurian dilakukan oleh 158 anggota komite pemilih yang melakukan voting secara tertutup. Sokola Rimba garapan Riri Riza berhasil meraih penghargaan Film Terpilih. (Baca: Jupe Menangi Piala Maya Lewat Gending Sriwijaya)
Misyatun dipilih dewan juri berkat karya film pendeknya berjudul Lawuh Boled. Film ini sebelumnya sudah memenangi sejumlah penghargaan dalam ajang festival regional dan nasional.
Film Lawuh Boled berkisah tentang seorang perempuan desa bernama Sutimah yang buta huruf. Ia merasa disepelekan oleh tingkah laku ketua RT yang memanfaatkan kekurangannya itu.
Sutimah tidak berhasil membawa beras jatah raskin dari balai desa karena kupon yang dibawanya tertukar dengan kupon milik orang lain, yang sama-sama berinisial S. Sementara di rumah, anak perempuan Sutimah hanya sarapan ubi sebelum berangkat sekolah.
Manajer Program Cinema Lovers Community (CLC), Nanki Nirmanto, mengatakan film berdurasi sembilan menit ini berhasil menyampaikan kepekaan pembuatnya terhadap masalah kemiskinan dan sosial dengan cara jenaka. "Keunggulan lain bahwa cerita cukup utuh, bahasa visual, dan suara efektif dalam menguatkan penceritaan," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan terpilihnya Misyatun sebagai sutradara muda berbakat, diharapkan banyak pelajar Purbalingga mulai membuat film dengan kedalaman ide dan gagasan. "Selama ini idenya masih dangkal, meski secara kuantitas sudah banyak yang membuat. Siapa yang serius dan baik saat produksi, hasil filmnya pun akan baik," katanya. (Foto slide Para Pemenang di Piala Maya 2013)
ARIS ANDRIANTO
Berita Terpopuler
Hannah Al Rashid Kecewa Sistem Casting di Jakarta
Lewat Film, Hannah Al Rashid Mengenal Indonesia
Pasca-Cerai, Katy Perry Detoksifikasi Alkohol
Bertemu dengan Buah Hati, Mike Lewis Suka Bercanda