TEMPO.CO , Padang:Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengukuhkan motif sulam dari tiga daerah yaitu Sumatera Barat, Jawa Timur dan Bali sebagai motif sulaman khas daerah dari Indonesia. Pengukuhan ini dilakukan dalam acara metamorfosis perajin dan sulam di Grand Inna, Padang, Sumatera Barat, Jumat, 1 November 2013 yang diadakan Yayasan Sulam Indonesia dan Perusahan Gas Negara.
Menurut Mari Elka Pangestu, Indonesia ternyata kaya seni sulam yang hampir ada di semua wilayah mulai dari Sumatera hingga Papua. “Dulunya saya kira sulaman hanya ada di Bukittinggi, ternyata di daerah lain juga ada di Bali ada, di Jember ada, dan seni yang berbasis budaya kita ini bisa dikembangkan untuk mendorong ekonomi kreatif,” kata Mari Elka Pangestu.
Ia mengagumi seni sulam yang dibuat dengan tangan dan dalam waktu yang lama sehingga menurutnya pengrajin sulam tidak bisa disamakan sebagai tukang, tetapi sebagai pekerja seni. “Itu saya nggak pernah nawar saat beli kerajinan sulam, karena ini memang dibuat dengan tangan, jangan hitung harga benangnya saja tetapi kreatifitas seni yang membuatnya,” kata Mari Elka Pangestu.
Berita terkait
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga
56 hari lalu
Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.
Baca SelengkapnyaButet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan
15 Januari 2024
Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaTak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni
5 Desember 2023
Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.
Baca SelengkapnyaDebat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini
5 Desember 2023
Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu
22 Agustus 2023
Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.
Baca SelengkapnyaSejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat
4 Juli 2023
Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.
Baca SelengkapnyaWM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia
24 Februari 2023
Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.
Baca SelengkapnyaSeniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia
20 Januari 2023
Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.
Baca SelengkapnyaJadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami
17 November 2022
Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar
Baca SelengkapnyaMasyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan
27 Oktober 2022
Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI
Baca Selengkapnya