Kirab Putri Sultan, Polisi Berseru Awas Copet  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 23 Oktober 2013 11:28 WIB

GKR Hayu dan KPH Notonegoro saling melempar sirih saat prosesi Panggih di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Selasa (22/10). Prosesi Panggih yang mempertemukan kedua pengantin dan Pondongan yang memberi penghormatan kepada putri raja setelah diperistri oleh laki-laki dari kalangan rakyat biasa ini merupakan acara penting prosesi pernikahan agung GKR Hayu dan KPH Notonegoro dan akan diikuti oleh kirab pengantin besok Rabu (23/10). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kirab pernikahan Gusti Kanjeng Ratu Hayu, puteri Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, dan Kanjeng Pangeran Haryo Noronegoro dipadati masyarakat, Rabu pagi, 23 Oktober 2013. Melalui pengeras suara, polisi dan petugas keamanan acara memperingatkan penonton untuk waspada terhadap copet.

Masyarakat memadati rute jalan yang akan dilewati iring-iringan kirab. Di Jalan Malioboro, misalnya, sejak pagi ruas jalan ini telah disesaki ribuan orang. Sekitar pukul 09.30 WIB, sesaat sebelum kereta yang ditumpangi pasangan pengantin melintas, satu unit mobil polisi dengan pengeras suara di atasnya melaju membuka jalan. Selain itu, dua orang polisi yang berdiri di atasnya terus-menerus memperingatkan pengunjung agar tetap waspada terhadap aksi pencopetan.

“Tak menutup kemungkinan ini dimanfaatkan pencopet melakukan aksi,” kata seorang petugas di atas mobil melalui pengeras. Ia meminta warga memastikan barang berharga miliknya, dari dompet hingga telepon genggam, tersimpan secara baik.

Sesaat kemudian, barulah rombongan kereta yang ditumpangi pengantin melintas. Mereka menumpang kereta Kiai Jongwiyat dan berpakaian warna biru.

Warga pun berebut menempati posisi lebih dekat dengan jalan dan dinilai strategis untuk mengambil gambar. Dengan mengacungkan kamera digital dan telepon seluler, mereka berusaha mengabadikan gambar peristiwa itu. “Tetap waspada barang-barang Anda,” teriak seorang petugas keamanan acara yang berdiri di depan kerumunan warga.

ANANG ZAKARIA

Berita Terkait
Calon Mantu Sultan Suka Curhat pada Hemas
Hemas: Hayu Putri Sultan yang Lebih Maju
Begini Urutan Kirab Pernikahan Putri Sultan Yogya
Ini Urutan Prosesi Pernikahan Putri Sultan
Jelang Nikah, Putri Sultan Mandi Air Tujuh Sumur








Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

9 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

17 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

43 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

49 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

51 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya