Menonton Kirab Putri Sultan, Dua Orang Pingsan  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 23 Oktober 2013 10:33 WIB

Anak-anak dan menantu Sri Sultan Hamengkubuwono X berfoto bersama (ki-ka) KPH Yudonegoro, GKR Bendara (putri bungsu), KPH Wiranegara, GKR Pembayun (putri sulung), GKR Hayu (putri keempat), KPH Notonegoro, GKR Condrokirono (putri kedua), GKR Maduretno (putri ketiga), dan KPH Purbodiningrat di Bangsal Kesatriyan, kompleks Keraton Yogyakarta, (22/10). TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Meskipun masih pagi hari, sekitar pukul 09.00 WIB, delapan warga yang menonton kirab kereta pernikahan putri Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hayu, dengan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro bertumbangan karena sakit. Ada yang pingsan, kepala pusing, perut mual, juga muntah.

“Rata-rata pingsan. Ada yang grastritis, mungkin karena belum sarapan. Juga ada yang kurang oksigen,” kata Staf Palang Merah Indonesia (PMI) DIY, Wajriyani, yang siaga di depan toko Terang Bulan di Malioboro, Yogyakarta, kepada Tempo, Rabu, 23 Oktober 2013.

Para pasien langsung mendapat perawatan di mobil ambulans yang disediakan. Selain obat-obatan dan tenaga medis, PMI juga menyediakan teh hangat untuk pasien. “Dua orang yang pingsan,” kata Wajriyani.

Pada kirab kereta pernikahan putri Sultan kali ini, PMI mengerahkan sekitar 90 sukarelawan dan lima ambulans. Sukarelawan tersebut berasal dari PMI, rumah sakit, dan puskesmas. Kemudian ditambah empat ambulans yang turut serta dalam kirab.

Menurut Wajriyani, jumlah sukarelawan yang disiagakan kali ini lebih banyak ketimbang sukarelawan pada kirab kereta pernikahan GKR Bendara dan KPH Yudonegoro pada Oktober 2011 lalu. Penambahan jumlah sukarelawan itu berkaca pada kirab 2011 yang ternyata banyak warga pingsan. “Dua tahun lalu, ada 80-an pasien. Kebanyakan pingsan,” kata Wajriyani.

Kirab ketika itu memang berlangsung siang hari dengan kondisi cuaca yang lebih panas. Sedangkan kirab hari ini berlangsung pada pagi hari. Ambulans disiagakan di beberapa titik. Sedangkan para sukarelawan menyebar di sepanjang jalan yang dilalui rute kirab kereta, lantaran masyarakat menumpuk di tepi jalan yang dilalui kereta. “Kami siaga sampai pukul 11.30 WIB,” kata Wajriyani.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

21 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

15 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

17 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

20 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

23 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

49 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

55 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

56 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

57 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya