TEMPO.CO, Yogyakarta - Putri keempat Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X mengaku deg-degan menjelang pernikahannya yang akan digelar pada 21-23 Oktober mendatang. Putri Sultan, Gusti Kanjeng Ratu Hayu akan menikah dengan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro yang sehari-hari bekerja sebagai staf khusus PBB di New York, Amerika Serikat.
“Ya,deg-degan. Karena nanti banyak yang nonton,” kata Hayu yang bersama calon suaminya tampil dengan batik warna ungu di Keraton Kilen Yogyakarta, Jumat, 11 Oktober 2013.
Prosesi pernikahan mereka akan disiarkan secara langsung oleh sejumlah stasiun televisi dan radio. Upacara akan berlangsung khidmat dan diwarnai prosesi kirab dengan 12 kereta dari keraton menuju bangsal Kepatihan menjelang resepsi pada 23 Oktober 2013.
Sementara Notonegoro mengaku lebih tenang dalam menghadapi hari-H pernikahan yang kurang 10 hari lagi. “Nervous sih enggak ya. Cuma excited,” kata Notonegoro.
Kedua calon mempelai tersebut bertemu melalui media online 10 tahun lalu. Sebelumnya, ibu Hayu, GKR Hemas dan ibunda Notonegoro sudah saling mengenal lama. Pada 2002, Notonegoro mulai bekerja di AS. Kemudian Hayu menyusul sepekan kemudian. “Saya diminta menjemput dari bandara. Pada 2003 kami jadian,” kata pria asal Kudus, Jawa Tengah, yang mempunyai nama kecil Angger Pribadi Wibowo ini.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Berita Terpopuler
SBY: Saya Bukan Pejabat Kacangan
Gaji Hakim Konstitusi Cukup buat 'Lima Istri'
SBY Minta Luthfi Hasan Tak Bersaksi Palsu
200 Tanah Suami Airin, dari Banten sampai Melbourne
Cara Atut Menjadi Gubernur Banten Versi Jazuli
Berita terkait
Cerita dari Kampung Arab Kini
11 hari lalu
Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaBegini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X
14 hari lalu
Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi
Baca SelengkapnyaMenengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta
51 hari lalu
Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755
Baca SelengkapnyaDI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah
55 hari lalu
Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram
Baca SelengkapnyaKetua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan
59 hari lalu
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaBadai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan
20 Januari 2024
Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaProsesi Siraman Calon Pengantin Dhaup Ageng Pura Pakualaman
9 Januari 2024
Calon pengantin Dhaup Ageng atau pernikahan agung yang digelar Pura Pakualaman Yogyakarta menjalani prosesi siraman.
Baca SelengkapnyaYogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu
4 Januari 2024
BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak
8 Desember 2023
Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaKader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya
8 Desember 2023
Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman
Baca Selengkapnya