Tapi, karena adanya gangguan keseimbangan mental ditambah kecenderungan untuk memanipulasi dan berbohong, menurut dia, ini menyebabkan konflik antara pikiran dan emosinya. Hal tersebut berpengaruh pada perilaku Vicky. "Ibarat dua mesin berkualitas yang sedang mengalami konflik arus pendek (korslet) satu sama lain," kata Deborah Dewi kepada Tempo, Senin, 23 September 2013. (Baca: Ini Penjelasan analisis tulisan tangan Vicky)
Deborah menganalisis tulisan tangan Vicky secara keseluruhan per huruf untuk mendapatkan hasil yang akurat. Menurut dia, seluruh tanda harus dilihat secara keseluruhan dan tidak bisa terpisah. "Seperti Anda sedang melihat sebuah wajah, tidak mungkin hanya melihat mata atau hidung secara terpisah untuk menentukan wajah itu menarik atau tidak," kata Deborah.
Kata Deborah, bukanlah disengaja jika Vicky memiliki gaya bahasa yang sebenarnya memiliki kecacatan secara struktur bahasa Indonesia. Seperti kontroversi hati, labil ekonomi, dan konspirasi kemakmuran.
Bagi wanita yang pernah menganalisis tulisan tangan Afriyani, Mujianto--terdakwa pembunuh berantai, juga teroris Farhan ini, Vicky sendiri memiliki sisi positif jika diiringi dengan keseimbangan mental. "Dia akan menjadi sosok pemuda yang luar biasa. Dia cerdas secara intelektual dan memiliki tujuan hidup di atas rata-rata," kata Deborah.
