Ustad Jefri al Bukhori di Masjid Rest Area 57, Cikampek, Jawa Barat, Juli 2010. Uje dikenal sering mengenakan kacamata khasnya. TEMPO/ Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Duka mendalam masih dirasakan Umi Tatu Mulyana, ibu kandung almarhum ustad Jefri Al Buchori. Rasa kehilangan paska keprgian sang putra dituangkannya dalam sebuah buku berjudul ‘Untukmu Uje’.
“Jadi dalam buku ini, Umi curahkan isi hati Umi selama beliau (Uje.red) hidup. Karena selama hidup itu mayoritas berbuat kebaikan. Sekarang Umi tahu bahwa sekian banyaknya jamaah yang bercerita sama umi tentang kebaikan Uje” katanya saat ditemui di kawasan Jayakarta, Jakarta pada Jumat 10 Mei 2013.
Buku setebal 118 halaman ini dirampungkan Ui dalam kurun waktu tiga hari saja. Meski demikian, Umi Tatu Mulyana merasa buku ini belum lengkap menggambarkan perjalanan hidup sang ustad gaul. “Singkat aja cuman 3 hari. Buku ini belum begitu sempurna, nanti akan diterbitkan lagi buku tentang Uje berikutnya, sejarah Uje yang lengkap” katanya.
Ustad Jefri Al Buchori meninggal pada Jumat 26 April 2013 silam dalam kecelakaan tunggal saat mengendarai motor. Saat pemakaman berlangsung, ribuan orang mengantar jenazah Uje ke persinggahan terakhir. Suasana yang sama nampak ketika acara doa dalam rangka peringatan tujuh hari meninggalnya sang ustad. Rombongan jemaaah dari berbagai daerah tumpah ruah di rumah Uje untuk berdoa.