Ketoprak Humor di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (21/3/2011). (TEMPO/JACKY RACHMANSYAH)
TEMPO.CO , Jakarta:Komedian senior Yogyakarta, Ngabdul, meninggal dunia di usia 66 tahun pada Selasa, 30 April 2013. Mendiang Ngabdul meninggal akibat kecelakaan lalu lintas setelah ditabrak sepeda motor, yang dikendarai tiga remaja siswa sekolah, di dekat jembatan Kasihan Ring Road Selatan.
Sarjono, tetanga dekat Ngabdul, mengatakan pada Selasa subuh pelawak senior itu menjalani kebiasanannya olah raga jalan kaki pagi dari rumahnya menuju ring road selatan. Ngabdul ditemani seorang tetangganya bernama Umar. Mereka berjalan berderet, Umar di depan dan Ngabdul di belakang.
Kata Sarjono, berdasar keterangan Umar, ketika sampai di dekat jembatan Kasihan, tiba-tiba saja sepeda motor yang dikendarai tiga remaja sekolahan menabrak Ngabdul. Ngabdul sempat terjerembab di saluran air, tapi masih bernafas. Sementara penabraknya juga jatuh dan terluka.
Menurut Sarjono mereka kemudian dibawa oleh penduduk sekitar lokasi kecelakaan ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Gamping Sleman. Sayangnya, Ngabdul tak tertolong begitu sampai di Rumah Sakit. "Pak Umar sempat kembali ke rumah kasih kabar, tapi tak lama kemudian ada kabar mbah Ngabdul sudah meninggal," ujar tetangga yang tinggal tepat di depan kediaman Ngabdul di Dusun Kasihan, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Bantul tersebut.
Dalam satu dasawarsa belakangan, Pelawak Ngabdul merupakan tokoh utama Pangkur Jenggleng, sebuah acara komedi berbumbu pesan budaya yang diputar TVRI Jogja pada setiap Senin sore. Sejak 2003, Ngabdul aktif tampil di acara komedi panggung yang digelar TVRI Jogja bersama Pusat Informasi Amien Rais itu.
Saat melayat ke kediaman Ngabdul, Amien Rais mengatakan dunia seni Yogyakarta kehilangan salah satu tokoh pentingnya. Bekas Ketua MPR RI tersebut menilai Ngabdul memiliki ciri khas pelawak Yogyakarta yang memadukan komedi dengan pesan-pesan kebudayaan. "Saya mengenal Ngabdul lewat Dagelan Basiyo," kata Amien.
