Sruti Respati, Bintang Selendang Merah

Reporter

Jumat, 12 April 2013 20:13 WIB

Seniman tari Sruti Respati. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sehari sebelum pementasan di Jakarta, penyanyi Sruti Respati (33) pemeran Sri Ledhek dalam pergelaran Opera Jawa, Selendang Merah mengadakan pertunjukan kecil, mengajak pengunjung mal Grand Indonesia menyaksikan pertunjukan opera Jawa di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki pada Sabtu dan Minggu, 13 dan 14 April 2013.

Selama persiapan pergelaran di Jakarta, Sruti tidak melakukan aktivitasnya sebagai pegawai negeri sipil bidang promosi kantor dinas pariwisata Surakarta. “Saya ini sedang Tupoksi,” ujarnya saat ditemui pada 11 April 2013. Tupoksi yang dimaksud, Tugas Pokok Fungsi yang dilakukan langsung, mempromosikan kesenian karawitan Jawa yang dibawa dari Solo.

Sebelum menjadi pegawai negeri, istri pembalap Wahyu Gareng Wijayanto ini pernah menjadi presenter berita televisi lokal Surakarta seperti Jawa Trang Sandykala, Kabar Awan, Kabar Wengi di TATV, selama enam tahun.

Ibu satu anak Dimas Pratama berusia 13 tahun ini, pernah menjadi guru mengajar sastra Jawa di SMA 4 Surakarta pada 2009 sampai 2011. Sruti juga menjadi ikon acara pariwisata kota Surakarta, dan menjadi penampil di acara Solo International Performing Art (SIPA) 2010 dan 2011.

Perkenalannya dengan Garin Nugroho ketika sutradara kelahiran Yogyakarta ini membuat film Opera Jawa pada 2006. “Saya hanya pengisi suara presenter tv batu,” kata alumni Fakultas Sastra dan Seni Rupa, jurusan Sastra Daerah Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini.

Kemudian datang ajakan untuk terlibat dalam teater Opera Jawa Selendang Merah,”Saya tidak tahu kriteria apa yang membuat mas Garin mengajak saya bergabung,” kata Sruti. Sruti yang mendapat peran Sri Ledhek ini tampil bersama Endah Laras kakak sulungnya (pernah tampil di Opera Jawa :Tusuk Konde bersama Garin Nugroho) yang juga penyanyi.

Dalam pergelaran, Sruti dituntut harus bisa menyanyi sinden dan menari tarub. “Sejak kecil saya dikondisikan memahami tradisi menari, menyanyi dan berbahasa Jawa,” kata putri ketiga dari empat saudara pasangan Sri Joko Rahadjo (alm), dalang dan ibu Sri Maryati, penari ini.

Perempuan kelahiran 26 September 1980 itu memutuskan tidak menerima pekerjaan lain. Lebih konsentrasi pada latihan Selendang Merah. Sruti yang pernah menjadi duta Indonesia dalam ASEAN-Korean Traditional Music Orchestra ini, menjadi sinden serba bisa.

Tidak hanya menyanyi lagu Jawa, melainkan pop jazz dan lagu dari musik crossover. Sruti pernah merilis album bekerja sama dengan sejumlah musisi jazz ternama, yakni, bassist Bintang Indrianto dan vokalis jazz kenamaan, Margie Segers.

Karir musik Sruti diawali pada 2003. Ia berguru pada komposer Indonesia yakni Darno Kartawi dan Dedek Wahyudi. Ia pernah mendukung beberapa proyek musik Suluk Hijau (kolaborasi I Wayan Sadra (alm) dan WS Rendra alm), Pengakuan Rahwana-Drama Musikal Sujiwo Tedjo, mini album Bengawan Solo-Tolu One aransemen Viky Sianipar), Slamet Gundono(Wayang Suket), dan Danis Sugiyanto (keroncong Swastika).

Tahun lalu, ia berkolaborasi bersama Dewa Budjana dalam format kuartet akustik bersama ketiga musisi lainnya dalam panggung Salihara Jazz Buzz 2012.

EVIETA FADJAR

Berita terkait

Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.

Baca Selengkapnya

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

22 Oktober 2023

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.

Baca Selengkapnya

Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

30 Juni 2023

Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.

Baca Selengkapnya

Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

28 Agustus 2021

Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.

Baca Selengkapnya

Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

8 Juli 2021

Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

28 Juli 2019

Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

26 Juli 2019

Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.

Baca Selengkapnya

Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

7 Februari 2019

Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.

Baca Selengkapnya

Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

7 Oktober 2018

Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.

Baca Selengkapnya