TEMPO.CO, Bandung - Seniman Digital pendiri HelloMotion Academy, Wahyu Aditya menerapkan propaganda untuk meningkatkan kreatifitas anak muda Indonesia dengan membuat buku nonfiksi berjudul Sila Ke-6 Kreatif Sampai Mati. Buku yang diterbitkan Bentang Pustaka ini berisi tentang butir-butir kreatif ala Wadit, panggilan akrab Wahyu Aditya.
“Buku ini bentuk propaganda saya untuk mengajak anak-anak muda lebih kreatif. Sengaja dibuat dengan gaya pemerintahan seperti sila keenam dan butir-butir,” kata Wahyu Aditya saat diwawancarai Tempo seusai Talkshow dan Bedah Buku Sila Ke-6 Kreatif Sampai Mati di Bandung, Jumat, 8 Maret 2013.
Wadit yang juga pencipta Hello Fest, salah satu Festival Pop Culture terbesar di Indonesia itu mengatakan ingin membangkitkan semangat anak muda untuk tidak takut berkreativitas. Oleh karena itu Wadit mencontohkannya dengan membuat buku ala animator. Wadit mengemas buku tersebut dengan desain-desain unik dan gambar-gambar di tiap halamannya. “Saya buat dengan kreativitas sendiri. Karena saya bukan penulis, jadi saya tambahkan dengan gambar-gambar,” kata Wadit sambil bercanda.
Menurut Wadit, bentuk propaganda dengan cara seperti itu bisa meningkatan daya imajinasi dan kreatifitas pembacanya. “Otak manusia kan lebih dekat dengan media visual,” katanya. Tulisan dan gambar yang ada dalam buku berjumlah 320 halaman itu berisi tentang kreatifitas adalah cara untuk bertahan hidup pada zaman sekarang ini.
Wadit menceritakan tentang pengalaman-pengalaman kreatifnya sejak kecil. Mulai dari idenya membuat video klip animasi untuk band favoritnya Padi hingga membuat logo ulang tahun Republik Indonesia. Lewat buku tersebut, Wadit menunjukkan kepeduliannya pada anak muda Indonesia yang menurut dia tengah diserang krisis kreativitas.
