TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Rachel Maryam mengaku banyak belajar ketika menjadi sutradara dalam film terbarunya. "Ini pengalaman pertama aku. Jadi banyak belajar juga," kata Rachel di Lippomall Kemang Village, Jakarta Selatan, pada Jumat, 1 Februari 2013.
Menurut dia, setelah menjadi sutradara, ia sadar pekerjaannya sangat berbeda dengan seorang aktris. Ia merasa harus menjadi orang yang multitalenta. "Dulu kita jadi pemain, jadi fokusnya, ya, akting saja. Sekarang kita harus berpikir dari awal sampai akhir," katanya.
Dengan menjadi sutradara, ia belajar berpikir taktis dan menguasai segala bidang. "Pokoknya kita jadi orang bermata banyak, harus lihat semuanya. Seperti lighting-nya, posisinya, jadi dari A sampai Z," katanya.
Sebelum membuat filmnya itu, Rachel beserta sutradara lain dalam film Rectoverso mengikuti workshop dari seniman Erros Djarot. Selain itu, Rachel banyak berdiskusi dengan sutradara Nia Dinata.
Rectoverso adalah film omnibus berdasarkan buku karya Dewi Lestari dengan judul yang sama. Film itu berisi lima cerita yang disutradarai oleh lima wanita. Mereka adalah Marcella Zalianty, Olga Lydia, Cathy Sharon, Happy Salma, dan Rachel Maryam. Rachel sendiri menyutradarai film berjudul Firasat.