Duta Anti Narkoba Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANNAS) Dewi Persik menunjukan plastik berisi Sabu-sabu ketika pemusnahan barang bukti tersebut di Jakarta, Rabu (19/12). ANTARA/M Agung Rajasa
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus penangkapan artis Raffi Ahmad dan kawan-kawan oleh Badan Narkotika Nasional menambah jelas bahwa peredaran barang haram itu juga masuk ke kalangan para pesohor. Lantas, apa yang membuat sindikat akhirnya menyusup ke sana?
"Sabu, misalnya. Harga pasaran itu bisa 1,4 juta per gram. Tapi dijual ke artis bisa 1,8 juta sampai 2 juta," katanya. Dia mengatakan sang artis pasti tak menolak karena diiming-imingi diantar langsung, bisa ke rumah atau apartemen, serta dijamin tak tercium oleh aparat alias aman.
Bila sudah kecanduan, kata dia, artis akan rutin membelinya. Walhasil, bandar terus-menerus mendapat keuntungan berlipat dari sana. "Dan biasanya artis belinya banyak. Enggak kayak orang biasa," katanya.
Ada satu keuntungan lain karena berjualan narkoba untuk artis. Sang pengedar atau kurir, kata dia, bisa diajak berpesta bersama dan otomatis berkenalan dengan artis-artis lainnya.
"Bisa kenalan dan temenan sama artis. Otomatis jadi tambah calon konsumennya. Sekalian ngeceng juga sama teman artis yang juga artis," ujarnya sambil tertawa.
Perkenalan itu pula yang akhirnya menjadi siklus peredaran narkoba meluas di kalangan artis.