Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, memberikan Kartu Jakarta Sehat kepada warga Bukit Duri, Kampung Melayu, Jakarta, Senin (12/11). TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun ikut terkena demam Rhoma Irama bakal maju sebagai calon presiden. Dia tengah kesibukan awal masa jabatannya, Ia mengomentari atas berbagai dukungan kepada pelantun lagu Ani itu.
"Oh bagus, bagus," kata dia menolak berkomentar banyak. "Oh bagus, (Saya) mendukung." Entah ucapan dukungan itu serius atau tidak. Yang jelas, dia mengucapkannya dengan raut muka datar.
Selama proses pemilihan kepala daerah DKI Jakarta yang diikuti Joko Widodo, Rhoma Irama adalah 'seteru' bagi pasangan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama. Pasalnya, Rhoma menyerukan tak memilih pasangan ini pada putaran kedunya.
Waktu itu, Rhoma menilai Jokowi tidak pantas dipilih. Alasan Rhoma, selain wakilnya non muslim, ibunda Jokowi disebut non muslim juga. Jokowi akhirnya menolak berpolemik lebih jauh soal pernyataan itu. Tapi tak lama setelah itu beredar foto Jokowi bersama sang ibu sedang beribadah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi.
Jawaban ngirit Joko Widodo, membuat para wartawan 'mati gaya'. Tak biasanya Joko Widodo ngirit menjawab pertanyaan juru warta. Jokowi pun akhirnya tertawa lepas, "He he he he."
Tapi wartawan tak kalah sigap. Mereka pun bertanya soal dirinya jika diusung sebagai calon presiden. "Waduh Saya itu ditanya soal Cakung-Cilincing, masalah Bukit Duri, gitu tahu. Kalau masalah gitu-gitu... ." Jokowi tak menyelesaikan pernyataannya.
Dia meminta media tidak bertanya hal-hal seperti itu kepadanya. Dia merasa terganggu jika disebut masuk bursa calon presiden. "Saya mau bekerja betul, jangan diganggu oleh hal-hal seperti itu," ujar dia sambil tersenyum.
Joko Widodo mengaku masih terus bekerja untuk memperbaiki Jakarta yang kini Dia pimpin. "Saya mau bekerja untuk Jakarta," ujar pengusaha mebel itu.