Personil Kelompok musik Trash Metal asal Brasil , Sepultura, Andreas Kisser (Gitar), Derrick Green (Vokal) dan Eloy Casagrande (Drummer). ANTARA/Teresia May
TEMPO.CO, Jakarta - Spekulasi kurang serunya konser band dedengkot thrash metal, Sepultura, dengan format baru di Jakarta, salah besar. Terbukti, gerombolan asal Negeri Samba ini berhasil memuaskan para metalhead (sebutan pencinta musik metal) dalam aksinya di Lapangan D Senayan, Jakarta, Sabtu malam, 10 November 2012.
Satu jam sebelum Green dkk tampil, lokasi venue masih terlihat melompong. Tapi, kondisi berubah drastis saat para kru Sepultura mulai sibuk mengurusi perabotan di atas panggung. Sekitar 3.000 penonton yang kebanyakan berjubah hitam itu mulai menyemut.
Mengawali aksinya pada pukul 22.45 WIB, Sepultura minus Green muncul di hadapan penonton. Andreas Kisser (gitar), Paulo Jr (bas), dan Eloy Casagrande menggelontorkan intro dengan irama tempo sedang. Kemudian dilanjutkan munculnya sang vokalis Green yang langsung memulai dengan repertoar Sepultura berjudul Beneath The Remains.
Tanpa jeda, lagu Refuse/Resist berkumandang. Diawali dengan tabuhan drum sebagai intronya, histeria penonton begitu kentara menyambut lagu yang turut membawa Sepultura berjaya pada 1993 itu. Tembang ciptaan Max Cavalera (eks Sepultra) ini seperti lagu wajib untuk para Sepulturamania.
Setidaknya ada 22 lagu yang meletup di konser kedua Sepultura di Tanah Air ini. Green dkk juga sempat memperkenalkan karya-karya di album terbarunya, Kairos, yang dirilis pada 2011 lalu, seperti Kairos, Relentless, Mask, dan Dialog.
Bila dibandingkan dengan Soulfly, band bentukan Max sekaligus unit "tandingan" Sepultura, yang belum lama tampil di Jakarta, suasana semalam memang jauh lebih kalem. Pasalnya, metalhead pada konser Sepultura hanya menikmati irama musik dengan melompat-lompat atau sekadar ber-headbang ria. Sedangkan penonton konser Soulfly sampai membuat circle pit dan kegaduhan, seperti konser-konser band cadas pada umumnya.
Di luar itu, penampilan Sepultura 'Baru' ini terbilang cukup sukses. Dan tak berlebihan bila menyebut karisma Sepultura sebagai band legendaris masih menyala tanpa kehadiran dua pendiri sekaligus bekas personelnya; Max Cavalera dan Igor Cavalera.