TEMPO.CO , Jakarta: Promotor konser trio disc jockey Swedish House Mafia di Indonesia menjanjikan pergelaran yang meriah. "Ya bisa dibilang konsepnya sama yang kaya mereka di Inggris tahun ini lah," kata promotor konser Marygops, Peter Harjani dalam konferensi pers di Grand Indonesia, Jumat, 9 November 2012.
Di dalam konferensi pers, diperlihatkan aksi Steve Angello, Sebastian Ingrosso, dan Axwell ketika di Inggris. Mereka bertiga menguasai panggung yang dikelilingi sekitar 10 ribu penonton di lapangan terbuka. Lagu Don't You Worry Child mengentakkan lapangan dan semua pengunjung pun mengangkat satu tangan ke atas sembari bergoyang.
Peter mengatakan akan memberikan kepuasan bagi 15 ribu penonton pada 19 Januari 2013 dengan tata suara dan tata lampu yang maksimal. "Untuk sound system kami pakai yang 100 ribu watt dan lighting dengan 200 ribu watt," kata dia.
Apalagi, kata Peter, ini adalah konser terakhir mereka. Sehingga terlihat dari namanya tur asia Swedish House Mafia yaitu "One Last Tour". Selain pesta di tepi pantai Eco Park Taman Impian Jaya Ancol, Peter menjanjikan akan ada kembang api. "Ada banyak lagi kejutan acara, tapi itu masih confidential ya."
Lalu, seperti lazimnya konser para Disc Jockey dunia, kali ini Marygops pun menyiapkan pesta awal. "Ada pre-party, tapi di mana dan kapannya itu belum confirm," ujar anggota promotor Neelam Vaswani.
Masih ada dua bulan sebelum pesta ajeb-ajeb dimulai. Marygops memberi harga tiket Rp 500 ribu untuk kelas Miami dan Rp 1 juta untuk kelas Ibiza. "Itu berdasarkan satu judul lagu hit mereka Miami to Ibiza," kata Neelam.
Swedish House Mafia adalah trio DJ yang berdiri dari 2008. Empat tahun memainkan musik elektro, mereka berhasil membuat dua album dan tujuh hit single. Kini di tengah kesuksesan tersebut, pemilik hit Don't You Worry Child justru memutuskan berpisah dan menggelar tur terakhir keliling dunia.