Novel Amba Laksmi Pamuntjak Dibedah di Bandung  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Selasa, 23 Oktober 2012 23:37 WIB

Laksmi Pamuntjak. DOK.TEMPO/ Santirta M

TEMPO.CO, Bandung -Guru besar Universitas Parahyangan Bambang Soegiharto menilai Novel Amba karya Laksmi Pamuntjak lebih dalam daripada tulisan-tulisan Pramoedya Ananta Toer atau pembaca penggemar tulisan-tulisan Goenawan Mohamad.

"Novel ini ada di jalur puitikal Catatan Pinggir Goenawan Muhammad," kata Bambang, saat bedah buku yang digelar mahasiswa Sejarah Unpad bekerjasama dengan Perpustakaan Batoe Api, Komunitas Layar Kita, dan Penerbit Gramedia di aula Pusat Studi Bahasa Jepang Universitas Padjajaran, Selasa, 23 Oktober 2012.

Menurut Bambang, Novel Amba adalah sebuah karya yang kompleks dan bernilai. Terdapat pelukisan psikologis yang rumit dari masing-masing tokohnya. Bahwa sejarah seringkali muncul dari kerangka besar, dan dari orang-orang besar dan menang. "Tapi kerap dilupakan tentang korban-korban dari ideologi. Padahal keberadaan mereka kongkrit," katanya.

Amba, adalah sebuah novel sejarah yang berkisah tentang para tahanan politik pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 di Yogyakarta. Diwarnai kisah fiktif seorang wanita bernama Amba, yang mencari cinta lamanya, yaitu Bisma. Kekasihnya itu hilang ditangkap pemerintah Orde Baru dan kabarnya dibuang ke Pulau Buru.

Nina H. Lubis, doktor sejarah pertama di Jawa Barat, berterima kasih pada Laksmi karena telah menginspirasi para sejarawan untuk membuat teks sejarah yang enak di baca. “Mbak laksmi jelas tidak menulis buku sejarah. Tapi ini adalah novel sejarah. Namanya Histografi. Ia punya arti penting, karena ia bisa memberikan pemahaman sejarah secara lebih mendalam,” kata Nina Lubis.

Mendapat pujian dari dua profesor itu Laksmi mengatakan bahwa dia tidak ingin bercerita tentang siapa yang benar dan yang salah, atau mencari tahu siapa dalang dari peristiwa G30S. "Penulisan novel ini berangkat dari keinginannya untuk membangkitkan kembali keberadaan sebuah novel epik sejarah," kata Laksmi yang merampungkan novel Amba dalam waktu delapan tahun.

Penamaan para tokoh, seperti Amba, Bhisma, atau Shalwa, Laksmi banyak terinspirasi dari kisah Mahabarata. “Saya memang terpesona terhadap mitologi jawa, misalnya Mahabarata. Yang masing-masing menautkan manusia yang berkarakter kompleks, kisah-kisah yang mengandung pesan bahwa tidak ada manusia yang benar-benar sempurna,” katanya.

Menurut Bambang, banyak kata-kata cerdas yang puitik dalam tiap lembar novel ini. “Alurnya cerdas dan eksperimental. Ibarat menonton film, kita juga diperlihatkan tentang proses pembuatannya. Kekuatan setting yang dideskripsikan juga menunjukkan kecermatan riset penulis," kata Bambang.

Namun Bambang juga mengkritik Novel Amba. “Ada bagian-bagian tertentu yang berlebihan. Kalau dalam bahasa sunda mah, giung, alias terlalu manis. Mungkin laksmi terlampau jatuh cinta terhadap kata, kemudian kata-kata ini diubah menjadi musik yang indah, tapi maknanya malah jadi terlalu jelas. Banyak kata-kata yang nggak saya ngerti,” ujarnya.


SONIA FITRI| ENI S

Berita terkait

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

21 Februari 2024

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

Bank bjb dan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkolaborasi dalam seminar bertajuk "Riset Pasar: Berdayakan Lokal, Bisnis Mengglobal" untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat memiliki bisnis yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

29 November 2023

Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

Bambang Soesatyo membuka Seminar dan Uji Kompetensi IMI II-2023 bagi Pelaksana dan Penyelenggara Olahraga Kendaraan Bermotor. Diikuti 296 peserta

Baca Selengkapnya

Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

22 September 2023

Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

Pengaruh Taylor Swift sebagai ikon pop menjadikan popularitas dan karyanya sebagai pembahasan seminar akademis

Baca Selengkapnya

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

14 September 2023

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura menjadi mentor pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan PKN Tingkat II Angkatan XXX

Baca Selengkapnya

PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

28 Juli 2023

PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) kembali menggelar kegiatan bertajuk Mobil Nationwide General Manufacture Seminar di wilayah Batam.

Baca Selengkapnya

Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

21 Juli 2023

Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

Good Doctor bekerja sama dengan Jakarta Escape Citypark gelar seminar parenting mengenai pola hidup sehat pada perayaan Hari Anak Nasional 2023.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember 2022

Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember sebagai Hari Sejarah Nasional merujuk pada tanggal dimulainya Seminar Sejarah Nasional 1957 di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

15 November 2022

Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

Pemkab Kediri berupaya menyiapkan kaum milenial siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Baca Selengkapnya

Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

4 September 2022

Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

Seminar Huawei itu bertujuan membantu peserta mempelajari pengembangan karir di masa depan di bidang teknologi, serta mendorong kewirausahaan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

20 Juni 2022

Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

Anies Baswedan membuka acara Seminar Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Gedung Raya Semarak, Bengkulu.

Baca Selengkapnya